Tubuh Sudah Gemetar saat Pikul Dagangan, Kisah Penjual Cilok di Garut Ini Bikin Sedih
Abah Taryo, seorang penjual cilok asal Kampung Cikalong, Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, viral di media sosial. Ia mendapat perhatian warganet karena perjuangannya berjualan cilok di usia senja.
Abah Taryo, seorang penjual cilok asal Kampung Cikalong, Desa Tanjungsari, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, viral di media sosial. Ia mendapat perhatian warganet karena perjuangannya berjualan cilok di usia senja.
Sebagaimana terlihat di Instagram @viralkak Senin (17/1), kondisinya amat memprihatinkan. Kondisi tubuhnya sudah gemetar saat berjualan. Abah Taryo juga sudah tak kuat berjalan jauh, terlebih sambil menggotong gerobak.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Sehari-hari Abah Taryo mengambil dagangan cilok milik bosnya. Ia mendapat keuntungan Rp200 rupiah per buah. Berikut kisah menyentuh Abah Taryo.
Hanya Bisa Berjalan Perlahan
Memasuki usianya yang ke-73 tahun, Abah Taryo sudah tidak sekuat dulu. Ia hanya bisa berjalan perlahan sembari membawa gerobaknya di pundak. Saat terasa lelah, ia biasa berisitirahat di pinggir jalan.
Disebutkan akun, ia hanya bisa berjalan perlahan saat berjualan di kampung sekitar. Walau begitu, beberapa kali Abah Taryo bisa menjajakkan ciloknya hingga ke Ciledug, yang berjarak cukup jauh.
"Abah ketika berjualan sering beristirahat karena kaki dan kepala beliau yang sakit sering kambuh," tulis akun Viralkak di videonya.
Tak Mampu Berjalan Menanjak
Abah memulai jualan sekitar pukul 05.00 WIB pagi, dan akan kembali pulang ke Karangpawitan pada sore hari sekitar pukul 16.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
Untuk menapaki jalanan yang menanjak saja, ia harus menunggu orang yang bersedia membantu mendorongnya lantaran tubuhnya sudah gemetar dan tak kuat. Abah juga seringkali berjualan hanya dengan bertelanjang kaki.
"Ketika abah melalui jalanan menanjak, ia harus menunggu ada orang baik yang membantunya agar bisa menanjak," tulis akun tersebut.
Hanya Mengganjal Perut dengan Cilok
©2022 Instagram Viralkak/Merdeka.com
Saat berjualan, Abah Taryo biasa melakoninya tanpa sarapan. Bahkan, ia beberapa kali hanya memakan cilok dagangannya, agar penghasilannya tetap utuh.
Dari Rp200 rupiah keuntungan per cilok, sehari ia hanya bisa membawa Rp20 sampai Rp30 ribu. Tak jarang, Abah juga terpaksa berutang ke warung untuk membeli beras dan keperluan sehari-hari karena keuntungan dan setoran tidak mencukupi.
Pernah Dua Kali Ditabrak Motor
Saat berjualan, tak jarang ia mendapat musibah tak terduga. Ia sempat mengalami insiden tertabrak motor dua kali, namun pelakunya justru kabur dan tidak bertanggung jawab.
Walau begitu, Abah Taryo hanya ingin hidup mandiri tanpa menyusahkan anak-anaknya yang juga mengalami nasib serupa. Rumah kayu dan bambu seakan menjadi saksi kesederhanaan Abah Taryo.
View this post on Instagram