Uang Mutilasi adalah Uang Setengah Asli Setengah Palsu, Kenali Ciri-cirinya
Uang mutilasi adalah uang asli yang dirusak kemudian disambungkan dengan uang palsu untuk mengelabui masyarakat.
Dengan maraknya kemunculan uang ini, penting untuk tahu bagaimana ciri-cirinya.
Uang Mutilasi adalah Uang Setengah Asli Setengah Palsu, Kenali Ciri-cirinya
Uang adalah salah satu medium pertukaran yang umum digunakan dalam kehidupan ekonomi modern. Sayangnya, beberapa orang yang tidak bertanggung jawab mencoba mengelabui masyarakat dengan uang-uang yang tidak layak digunakan dalam transaksi.
Selain uang palsu, fenomena lain terkait uang muncul dalam sebutan ‘uang mutilasi’.
Uang mutilasi ini sebenarnya juga berkaitan dengan uang palsu, yang sebagian bagiannya digabungkan dengan uang asli.
-
Apa itu 'uang perahu'? Uang perahu adalah uang yang diberikan seorang calon wakil rakyat kepada partai politik agar orang tersebut dapat dicalonkan menjadi wakil rakyat seperti menjadi calon legislatif, bupati, walikota, dan lain-lainnya.
-
Bagaimana kekuatan sebuah mata uang diukur? Namun, kekuatan sebuah mata uang sebenarnya dapat diukur melalui daya belinya terhadap barang, jasa, atau mata uang lainnya.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Di mana 'uang perahu' sering terjadi? Didapati salah satu calon membayar Rp 5 miliar kepada partai politik untuk dapat dicalonkan sebagai wakil rakyat dari partai tersebut.
-
Bagaimana uang berperan dalam penimbunan kekayaan? Ini berarti menyimpan uang sama artinya dengan menyimpan kekayaan.
Uang Mutilasi
Uang mutilasi adalah uang asli yang dirusak dengan cara merobek, membakar, melubangi, atau menghilangkan sebagian, kemudian disambungkan dengan uang palsu untuk mengelabui masyarakat.
Fenomena uang mutilasi ini termasuk salah satu kategori merusak rupiah, yang dapat dikenakan pidana sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Uang mutilasi tidak sah untuk digunakan sebagai alat transaksi atau alat pembayaran.
Beredarnya uang mutilasi ini tentu merugikan masyarakat, karena bagi si penerima, uang ini tidak bisa digunakan dalam transaksi ataupun ditukarkan dengan uang yang sah.
Ciri-ciri Uang Mutilasi
Untuk mengenali uang mutilasi, Anda perlu tahu bagaimana ciri-ciri dari uang ini.
Ciri-ciri uang mutilasi antara lain:
• Nomor seri yang berbeda. Jika nomor seri berbeda di bagian depan dan belakang, maka uang tersebut kemungkinan besar adalah uang mutilasi.
• Benang pengaman uang. Jika benang pengaman tidak terlihat jelas atau tidak ada sama sekali, maka uang tersebut kemungkinan besar adalah uang mutilasi.
• Terdapat pola kerusakan. Uang mutilasi memiliki pola kerusakan di lembaran uang, seperti terdapat bekas potongan dengan alat tajam atau alat lainnya.
• Logo BI yang tidak berubah warna. Jika logo BI tidak berubah warna saat diputar atau dilihat dari sudut tertentu, maka uang tersebut kemungkinan besar adalah uang mutilasi.
• Tekstur uang yang licin. Jika uang terasa halus atau licin, maka uang tersebut kemungkinan besar adalah uang mutilasi.
Ciri Rupiah Asli
Bagaimana dengan uang rupiah yang asli? Ciri-ciri uang rupiah yang asli adalah sebagai berikut:
• Bahan baku uang rupiah adalah kertas khusus yang mengandung serat kapas. Uang rupiah terasa relatif elastis dan tidak mudah sobek.
• Benang pengaman uang rupiah terdapat pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, dan Rp20.000. Benang pengaman ini seperti dianyam dan akan berubah warna bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
- Miliki Rambut yang Tipis dan Halus, Ini Deretan Potret Ciri-ciri Anak Kedua Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah
- Begini Tipu Daya Dokter Gadungan Lulusan SMA Kelabui RS sampai Bisa Praktik di Klinik
- Bali Kian Semrawut, Koster Sentil Bupati: Tahunya Cuma Terima PHR Saja
- Ini Cara Membedakan Madu Asli dan Palsu, Ketahui Juga Ciri-cirinya
• Logo BI dengan tinta berubah warna uang rupiah terdapat pada gambar perisai yang ada logo Bank Indonesia. Logo BI ini akan berubah warna dari emas ke hijau atau sebaliknya bila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
• Tekstur uang rupiah terasa kasar dan tidak licin. Uang rupiah juga memiliki unsur pengaman yang dapat diraba, seperti tulisan “Bank Indonesia”, gambar pahlawan, dan angka nominal.