Uniknya Rawa Dano di Serang, Satu-satunya Rawa di Jawa yang Ada di Dataran Tinggi
Di lokasi ini, terdapat pemandangan lembah hijau yang dikelilingi area perairan. Suasana hutannya pun masih sangat asri karena belum banyak dimanfaatkan manusia.
Kabupaten Serang di Provinsi Banten memiliki bentangan alam yang mengagumkan. Banyak tempat mengagumkan bisa ditemui di sini, salah satunya kawasan Rawa Dano atau Rawa Danau, di Kampung Panenjoan, Desa Luwuk, Kecamatan Gunung Sari.
Di lokasi ini, terdapat pemandangan lembah hijau yang dikelilingi area perairan. Suasana hutannya pun masih sangat asri karena belum banyak dimanfaatkan manusia.
-
Bagaimana para jawara Banten mendapatkan kekuatannya? Kekuatan magis yang dimiliki para jawara ini bersumber dari para kiai melalui bimbingan khusus. Ilmu-ilmu yang dimanfaatkan untuk memukul mundur penjajah di antaranya brajamusti, kanuragan, dan ilmu kebal.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kenapa Banten disebut tanah jawara? Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten. Para kiai ini memiliki dua kategori murid, yang pertama adalah para santri yang terus masif menyebarkan agama Islam untuk mengusir penjajah. Lalu murid kedua adalah para jawara yang fokus menangani perlawanan secara fisik dan spiritual.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
Melansir laman dispar.bantenprov.go.id, Kamis (24/4), kawasan tersebut merupakan cagar alam dengan total luas area konservasi 2.500 hektare. Menariknya, Rawa Dano sendiri merupakan satu-satunya rawa di daerah pegunungan yang masih tersisa di Pulau Jawa.
Menikmati Pemandangan Bekas Gunung Purba
©2022 dispar.bantenprov.go.id/Merdeka.com
Berdasarkan sejarahnya, wisata Rawa Danau mulanya merupakan kepundan dari gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Seiring berjalannya waktu, tempat ini berubah menjadi sebuah danau dan akhirnya menjadi rawa-rawa di atas danau.
Hal itu terlihat dari sisi-sisinya yang dikelilingi bukit mirip dinding, sisa aktivitas vulkanis yang membentuk kaldera. Air yang memenuhi kawasan tersebut juga disebut hanya terjadi saat musim hujan, karena tertampung cekungan di sana.
Sebagai kawasan konservasi, area tersebut hanya bisa dilihat dari kawasan dataran tinggi Gunung Tukung Gede melalui Pos Terpadu yang berada di ketinggian 300 meter di atas permukaan laut. Biasanya masyarakat sekitar menyebutnya dengan nama “Paninjauan”
Menaiki Perahu di Area Rawa
Sebenarnya beberapa area rawa masih bisa dikunjungi dengan menggunakan perahu kecil, namun aksesnya terbatas dan kawasan lainnya diperuntukkan untuk kebutuhan penelitian akademik.
Mengutip dlhk.bantenprov.go.id, untuk menuju lokasi terdapat beberapa jalur yang bisa dilewati. Pertama, jika berangkat dari Bandung bisa mengambil arah menuju Bogor, kemudian Rangkasbitung hingga Cimeong.
Kemudian ambil arah menuju Padarincang/Desa Citasuk hingga masuk Kampung Ranca Sumur. Lokasi tersebut dapat ditempuh dengan jalan kaki dan dilanjutkan dengan menggunakan perahu kecil.
Jika dari Kota Serang, bisa langsung menuju Kecamatan Padarincang hingga masuk daerah Kampung Sukamaju dengan menggunakan kendaraan roda empat. Selanjutnya langsung menuju Rawa Danau dengan berjalan kaki dan untuk menuju ke kawasan bagian dalam dapat menggunakan perahu/sampan.
Satu-satunya Rawa Pegunungan di Pulau Jawa
Klaim Rawa Danau sebagai satu-satunya rawa di pegunungan Pulau Jawa sendiri tercetus pada 2014, berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. SK.3586/Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 2 Mei 2014 yang berbunyi "Cagar Alam Rawa Danau merupakan kawasan hutan konservasi yang memiliki ekosistem Rawa Pegunungan satu-satunya di Pulau Jawa."
Sebelumnya penetapan cagar alam sudah ada sejak 16 November 1921, di mana pada saat itu Gubernur Jenderal Belanda menetapkan kawasan ini sebagai cagar alam sesuai dengan GB Nomor 60 Stbl. Hingga kini Rawa Danau masih dalam pengawasan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah Serang.
Pada tahun 2012 dilakukan pengukuran ulang oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah Jawa Madura diperoleh hasil luasan sebesar 3.542,70 Ha.
Terdapat Flora dan Fauna Khas
Sebagai tempat yang masih belum banyak terjamah, cagar alam Rawa Danau banyak menyimpan flora dan fauna khas. Di antaranya terdapat 3 jenis tumbuhan yang hanya ditemukan di sana yaitu Glocidion palustre Kds, Coix palustris Kds, Alocasia bantamensisKds.
Ketiganya ditemukan oleh Koorders, botanis Belanda yang dua kali melakukan perjalanan ke rawa danau yaitu pada tahun 1892 dan 1912. Selain itu terdapat spesies lain yang juga endemik di sana adalah Kilangkir (Denris danauensis).
Untuk fauna, terdapat sero/musang air, lutung, monyet ekor panjang, babi hutan, burung belibis, elang hitam, elang ular bido, elang bondol. Kemudian ada juga buaya, labi-labi, ular piton, kuya batu dan biawak. Untuk jenis ikan di sana juga terdapat ikan lendi, ikan gabus dan ikan sepat siem rawa.
Menikmati Durian Mancak
Puas menikmati pemandangan, potensi buah-buahan khas setempat bisa menjadi alternatif penutup kunjungan di kawasan Rawa Danau.
Ada salah satu buah khas yang banyak dibudidayakan warga di sepanjang jalan menuju area rawa, yakni durian mancak. Tersedia banyak pilihan tempat untuk menikmati durian tersebut karena rata-rata berasal dari kebun di sekitar lokasi.
Kemudian ada juga jenis durian lain yang turut memikat para penikmatnya. Selain durian, ada juga buah rambutan dan kecapi juga jadi primadona di sekitar lokasi.
(mdk/nrd)