20 Mobil Kena Tilang Ganjil Genap di Hayam Wuruk dalam 3 Jam, Ini Alasan Pengendara
Purwanto berharap, sistem ganjil genap ini dapat mengoptimalkan penggunaan transportasi umum di masyarakat. Dengan begitu, kemacetan di Jakarta bisa dikurangi.
Perluasan pemberlakuan sistem tilang ganjil genap mulai diberlakukan hari ini, Senin (9/9/2019). Pantauan Liputan6.com, sekitaran Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat yang termasuk ke dalam wilayah perluasan ganjil genap terlihat lancar tanpa adanya kemacetan.
Kanit Lantas Taman Sari Kompol Purwanta menjelaskan, sejauh ini respons masyarakat terhadap ganjil genap di wilayah Taman Sari jugalah cukup baik. Meski begitu, masih ada beberapa yang terkena tilang.
-
Apa yang dimaksud dengan Ngalungsur Geni? Ngalungsur Geni ini dilaksanakan oleh seorang juru kunci yang tergabung dalam ikatan juru kunci makam keramat Godog. Dilakukan Setiap Tahun Pelaksanaan Ngalungsur Geni dilakukan setiap tahun sekali, tepatnya pada bulan Maulud, yaitu tanggal 14 Maulud.
-
Apa itu Gintiran? Gintiran merupakan alat penggiling gabah kuno yang terbuat dari kayu dan bambu khas warga Kabupaten Sumedang.
-
Bagaimana Alam Ganjar mendukung Ganjar Pranowo? Kini semakin dewasa, Alam memberikan dukungan penuh kepada sang ayah yang akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2024. Ia bahkan hadir di berbagai momen penting mendukung Ganjar Pranowo.
-
Di mana Ngalungsur Geni dilakukan? Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Ngalungsur Geni ini dilaksanakan oleh seorang juru kunci yang tergabung dalam ikatan juru kunci makam keramat Godog.
-
Apa itu gagal ginjal kronis? Secara umum, penyakit ini terjadi ketika ginjal mengalami penurunan fungsi secara bertahap dan penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih.
-
Kapan Sendang Geulis Kahuripan ada? Merujuk perhutani.co.id, telaga yang juga dikenal dengan sebutan Cai Cikahuripan ini rupanya telah ada sejak abad ke-14 silam.
"Memang masih ada satu dua yang belum dapat informasi, sebagai bentuk alasan klasik kemungkinan karena mereka yang datang di Jakarta masih baru jadi belum tahu mana perluasan ganjil genapnya," tutur Purwanta kepada Liputan6.com, Jalan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (9/9/2019).
Dia mengatakan, selama kurun waktu tiga jam sistem diberlakukan, sudah ada 10 hingga 20 orang yang tertangkap masih menggunakan plat nomor genap di tanggal ganjil. Masyarakat yang tertangkap adalah mereka yang mengarah ke Jalan Kali Besar Barat, Jalan Gajah Mada, dan Jalan Hayam Wuruk.
"Alasan kaget, tetapi setelah kita sosialisasi mereka mengerti. Berarti masih cukup banyak juga yang perlu diinformasikan lebih lanjut," ungkapnya.
Walau beralasan tidak tahu, mereka yang tertangkap tetap dikenakan tilang. Sebab, sosialisasi sudah dilakukan sejak sebulan sebelum peraturan berlaku.
"Ini kan undang-undang sudah didengungkan, yaitu Pergub Nomor 88 Tahun 2019. Tindakan sosialisasi satu bulan yang lalu sudah kita laksanakan, nah sekarang kita sedang penindakan," imbuh Purwanta.
Purwanto berharap, sistem ganjil genap ini dapat mengoptimalkan penggunaan transportasi umum di masyarakat. Dengan begitu, kemacetan di Jakarta bisa dikurangi.
"Ketika suatu undang-undang dilaksanakan pasti tentunya mengarahnya ke lebih baik ya, buat keselamatan semuanya masyarakat," ucapnya.
"Saya harapannya adalah mengoptimalkan tentu transportasi umum di mana semua bisa menggunakan dengan baik, udah disiapkan oleh pemerintah dengan berbagai fasilitas," Purwanta mengakhiri.
Baca juga:
Banyak Pelanggar, Polisi Nilai Sosialisasi Ganjil Genap Masih Perlu Dilakukan
Langgar Ganjil Genap Denda Rp 500 Ribu
Rute Perluasan Ganjil Genap dan 13 Jenis Kendaraan yang Dibebaskan
28 Gerbang Tol yang Kena Perluasan Ganjil Genap
Ganjil Genap Diperluas, Transjakarta Siapkan 48 Rute dan Tambah Jumlah Bus
Menhub Budi Harap Tak Ada Friksi Dalam Perluasan Ganjil Genap