83.193 Orang Rapid Test di DKI Jakarta, 3.176 Positif Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memaparkan pihak Pemprov DKI telah memeriksa sebanyak 83.193 orang melalui metode tes cepat atau rapid test.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini di Ibu Kota terkait kasus Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti memaparkan pihak Pemprov DKI telah memeriksa sebanyak 83.193 orang melalui metode tes cepat atau rapid test.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Total sebanyak 83.193 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen," ujar Widyastuti dalam keterangannya, Jumat (8/5).
Dia menyebut, dari 83.193 yang menjalani rapid test, 3.176 orang dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Sementara 80.016 orang lainnya dinyatakan negatif Covid-19.
"Untuk rapid test masih terus berlangsung di 6 wilayah Kota/Kabupaten Administrasi DKI Jakarta dan Pusat Pelayanan Kesehatan Pegawai (PPKP)," kata dia.
Sebelumnya, Widyastuti menyatakan sasaran dan prioritas rapid test yakni mereka yang berisiko tinggi menularkan ataupun tertular. Misalnya tenaga medis, orang-orang yang memiliki riwayat kontak fisik dengan kasus pasien dalam pengawasan (PDP) hingga orang dalam pemantauan (ODP).
Apabila hasil tes tersebut positif, langkah selanjutnya yakni dilakukan pengambilan tes swab, isolasi mandiri, atau dirujuk ke shelter sesuai kriteria keparahan selama menunggu hasil polymerase chain reaction (PCR). Bila kondisi memburuk sebelum hasil PCR diperoleh, maka pasien akan dirujuk ke rumah sakit.
Kemudian bila hasilnya negatif, pasien diinformasikan untuk isolasi mandiri selama 14 hari. Bila kondisi memburuk, dirujuk ke rumah sakit dan dilakukan pemeriksaan PCR atau memeriksa ulang rapid test sebanyak satu kali pada hari ke 7-10 setelah tes awal.
Reporter: Fachrur Rozie
Baca juga:
Daripada Tes Massal di Stasiun, Pemda Bekasi Usulkan Penghentian KRL
Gubernur Jabar Minta Kemendag Gelar Rapid Test di Pasar Tradisional
Rapid Test Covid-19 di Jakarta, 3.155 Warga Dinyatakan Positif
Tekan Penyebaran Covid-19, Rapid Test Gratis Digelar di BSD Xtreme Park
Hasil Rapid Test Enam Jemaah Salat Tarawih di Sidoarjo Reaktif
Pemprov Sulsel Gelar Rapid Test di Lokasi yang Berpotensi Jadi Episentrum Covid-19