Ahok marah karena warga pasrah diperas PNS
Ahok menasehati perempuan itu karena pasrah ketika diperas PNS. Sebab, urusan tidak serta merta selesai hanya karena memberikan uang sogokan.
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat emosi lantaran ada seorang warga yang mengadu diperas oleh PNS DKI Jakarta. Perempuan baruh baya tersebut baru melaporkan kejadian itu saat Ahok cuti untuk berkampanye.
Warga yang mengaku dari Kebon Jeruk itu mengaku didatangi pejabat lokal. PNS tersebut mengatakan bahwa lahan milik perempuan itu tidak sesuai peruntukannya. "Kami diminta beberapa ratus juta," kata perempuan itu di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/11).
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Bagaimana cara mengatasi gigitan kucing liar? Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Dimana kucing-kucing liar di GBK direlokasi? Kawasan di jalan lingkar (ring road) Stadion Utama sedang dilakukan steril dari kucing liar
-
Kenapa Jalak Bali dianggap sebagai simbol pelestarian satwa liar? Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah salah satu burung khas Indonesia yang terancam punah dan menjadi simbol pelestarian satwa liar.
Awalnya Ahok masih santai dan tenang menanggapi keluhan itu. Dia hanya menyayangkan mengapa pemerasan itu tak langsung dilaporkan kepadanya. Sebab saat ini Inspektorat DKI masih mencari siapa saja pihak yang melakukanya.
Ahok justru menasehati perempuan itu. "Sekarang saya tanya, apakah urusan ibu akan beres dengan sogok uang kasih ke mereka? Kalau saya enggak kasih izin untuk beresin?" tanyanya.
"Ya enggak tahu," jawab warga itu.
"Enggak bisa. Kalau saya bilang aturannya enggak boleh, mau potong kepala saya pun enggak boleh," tegas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Bapak tiga orang anak ini akhirnya naik pitam lantaran perempuan yang mengaku lulusan dari perguruan tinggi negeri terkenal itu tak mendengarkan penjelasan Ahok dan kerap memotong perkataannya.
"Saya jadi suudzon, maaf bu ya. Kadang yang datang ke depan saya ini justru koordinator. Maaf bu ya, koordinator atau melanggar. Kadang pengusaha itu sebetulnya lebih suka nyogok. Mereka mulai ngeluh kalau nyogoknya kebanyakan," tegasnya sambil berdiri.
"Pak saya tiap hari ke sini mau ngadu ini. Masa dituduh begitu. Saya sumbang Ahok saja sudah berapa," timpal ibu itu tidak terima.
"Ibu sabar dulu, ibu sabar dulu. Peristiwa ini sudah terjadi sejak tahun lalu. Kenapa ibu datang ke saya setelah saya cuti? Itu pertanyaan saya makanya saya bingung. Tahu enggak tiap pagi saya pasang kursi di Balai Kota terima aduan? Saya bingung kalau hari imi saya sudah cuti, baru ngoceh-ngoceh ke saya," tutup Ahok.
(mdk/noe)