Ahok sebut banyak perusahaan swasta tak jelas ikut kelola limbah RS
Ahok heran alasan Kemenkes tak percayakan pengelolaan limbah medis ke pihak RS malah menyuruh perusahaan swasta.
Produksi dan peredaran vaksin palsu dikait-kaitkan dengan limbah medis yang dibuang sembarangan. Sehingga pelaku bisa memanfaatkan botol bekas vaksin asli yang sudah tidak terpakai.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok ikut angkat bicara. Dia mempertanyakan alasan Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyerahkan pengelolaan limbah ke perusahaan swasta.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
"Saya tanya Menkes kenapa kasih urusan limbah ke suatu perusahaan swasta? Tanya dong sama Menkes," kata Ahok di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Jumat (22/7).
Ahok menyebut ada peraturan dari Kemenkes yang menyerahkan urusan pengelolaan limbah medis rumah sakit ke perusahaan swasta. Dia merasa Kemenkes tidak memberi kepercayaan pada pihak rumah sakit.
"Semua rumah sakit swasta maupun kita (negeri) dianggap enggak layak mengolah sampah, lalu pakai perusahaan swasta. Swastanya menyusup lagi, itu yang ketemu tuh," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto ikut menyinggung soal pengolahan limbah RS yang termasuk limbah P3. Jika pihak pengelola fasilitas kesehatan tidak bisa mengolah sendiri, biasanya dibantu pihak ke-3 agar bisa dikelola dengan baik.
"Dulu ada insinerator di Rumah Sakit, tapi sekarang dengan keadaan kota dan dengan asapnya, itu tidak diperbolehkan lagi. Sekarang praktis itu banyak dikelola oleh pihak ke-3. Pihak ke-3nya yang harus kita sertifikasi," paparnya.
(mdk/noe)