Ahok subsidi warga DKI penghuni Rusunawa Rp 2,1 juta perbulan
Ahok hanya meminta penghuni rusun bayar Rp 15 ribu per hari untuk biaya kebersihan dan keamanan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tetap menjadikan rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Tambora, Jakarta Barat, sebagai primadona. Walaupun memang masih memiliki kekurang belum terpasangnya pipa gas.
Dia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan terus membangun Rusunawa. Dan menargetkan pembangunan 50 ribu unit lagi. Tujuannya untuk memberikan tempat tinggal layak bagi warga Jakarta yang belum mampu.
"Tidak semua orang di Jakarta bernasib baik. Harga rumah mahal. Kalau apartemen seperti ini (Rusunawa Tambora) sederhana saja pengembang jual Rp 400 juta. Dan kalau disewakan Rp 2,5 juta minimal," kata Ahok saat memberikan sambutan sebelum meresmikan empat Rusunawa di Rusunawa Tambora, Jakarta Barat, Selasa (24/2).
Namun, dia menjelaskan, konsep Rusunawa Tambora bukan untuk disewakan. Mungkin namanya disewakan, tetapi sebenarnya retribusi yang dibayarkan penghuni rusun digunakan untuk perawatan, keamanan dan kebersihan.
"Kami bukan sewakan. Kami minta uang retribusi untuk keamanan, kebersihan dan perawatan. Kira-kira Rp 15 ribu sehari. Bapak ibu tahu kami subsidi 80 persen unit. Karena kami sangat yakin tugas kami sediakan tempat tinggal yang layak," terang mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok menerangkan, Pemprov DKI Jakarta tidak mendapat keuntungan dengan adanya Rusunawa ini. Karena pihaknya tetap memberikan subsidi kepada setiap unit, setiap bulannya.
"Kewajiban kami seperti orang tua sama anak. Masak kamu tanya keuntungan bapak mu apa sih kasih sekolah? Ini subsidi kami keluar uang, kira-kira Rp 2,1 juta perbulan per unit," jelasnya.
Diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meresmikan pengoperasian empat rumah susun sederhana sewa (Rusunawa), Rusun Tambora-Jakarta Barat, Rusunawa Pulo Gebang-Jakarta Timur, Rusunawa Jatinegara Kaum-Jakarta Timur, Rusunawa Cipinang Besar Selatan-Jakarta Timur.
Ahok memimpin langsung peresmian yang diadakan di Rusun Tambora. Dia mengatakan, pembangunan Rusunawa merupakan realisasi program rumah sehat dengan biaya sewa murah.
"Dengan mengucap syukur pada Tuhan Yang Maha Esa dengan ini saya resmikan? Rusun Tambora, Rusunawa Pulo Gebang, Rusunawa Jatinegara Kaum dan Rusunawa Cipinang Besar," katanya.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah Ika Lestari Aji menambahkan, dengan peresmian ini maka ratusan kepala keluarga dapat langsung menempatinya. Terlebih 549 unit telah penuh, 477 unit ditempati penghuni. Rusunawa lama sementara sisanya 72 unit diperuntukkan warga yang terkena program relokasi.
"Secara fisik bangunan ini sudah 100 persen selesai dan bisa langsung ditempati," terangnya.
Ika mengungkapkan, masing-masing penuhi akan dikenakan biaya sewa sekitar Rp 458 ribu setiap bulannya. Dana ini akan digunakan untuk biaya pemeliharaan lift dan taman rusun.
"Harga sewa tersebut merupakan harga terendah, karena Pemprov DKI Jakarta memberikan subsidi hingga 80 persen setiap unitnya," kata Ika.