Ahok: Total RAPBD tahun 2015 mencapai Rp 73,08 triliun
Angka ini lebih kecil jika dibandingkan dengan proyeksi APBD DKI pada Oktober lalu, yakni Rp 76,9 triliun.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2015 mencapai Rp 73,08 triliun. Nilai ini meningkat sebesar 0,24 persen dibandingkan APBD DKI Jakarta 2014 sebesar Rp 72,9 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, peningkatan APBD DKI Jakarta 2015 tidak jauh berbeda dari APBD DKI Jakarta 2014. Sebab kenaikan hanya sebesar Rp 900 miliar.
"Total RAPBD tahun 2015 mencapai Rp 73,08 triliun atau meningkat 0,24 persen dibandingkan dengan APBD Perubahan 2014 sebesar Rp 72,9 triliun," jelas Ahok dalam rapat paripurna dengan agenda pidato gubernur mengenai RAPBD DKI 2015 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (12/1).
Dia menjelaskan, APBD DKI Jakarta 2015 ini meliputi Pendapatan Daerah sebesar Rp 63,80 triliun, Belanja Daerah sebesar Rp 67,44 triliun, Penerimaan Pembiayaan sebesar Rp 9,28 triliun dan Pengeluaran Pembiayaan sebesar Rp 5,63 triliun.
Sedangkan untuk Pendapatan Daerah tahun 2015 sebesar Rp 63,80 triliun atau lebih rendah 1,91 persen dari Perubahan APBD Tahun 2014 sebesar Rp 1,24 triliun. Angka itu belum termasuk Silpa 2014 sebesar 8,98 triliun.
"Komponen pendapatan daerah diharapkan berasal dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 45,32 triliun, Dana Perimbangan sebesar Rp 11,40 triliun dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar Rp 7,07 triliun," terang mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok menerangkan, Rencana Pendapatan Asli Daerah diperoleh dari Pajak Daerah sebesar Rp 38,37 triliun, Retribusi Daerah sebesar Rp 980 miliar, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp 990 miliar dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar Rp 5,06 triliun.
Sedangkan, untuk Dana Perimbangan berasal dari Bagi Hasil Pajak sebesar Rp 11,40 triliun, Bagi Hasil Bukan Pajak sebesar Rp 275,63 miliar.
"Sedangkan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah berasal dari Hibah untuk MRT sebesar Rp 4,55 triliun, kemudian Transfer untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi serta dana BOS sebesar Rp.2,51 Triliun," tutup Ahok.
Angka ini menurun dibandingkan proyeksi APBD yang dilakukan pada Oktober 2014 lalu. Ketika itu, Pemprov memperkirakan APBD DKI 2015 mencapai Rp 76,9 triliun atau meningkat 5,89 persen dari total nilai APBD DKI 2014 yang mencapai Rp 72,9 triliun.
Baca juga:
Ini cara Ahok capai target pendapatan daerah DKI 2015
Kemendagri masih kaji sanksi Pemprov DKI belum serahkan APBD
Pengesahan APBD 2015 DKI kembali diundur
Di APBD ada sewa mobil Rp 461 M & komputer Rp 162 M, Ahok marah!
Rombak pejabat eselon, Ahok malah belum beri gaji PNS
Wagub Djarot baru tahu PNS di DKI belum gajian
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.
-
Siapa yang telah ditetapkan oleh PKB sebagai calon Gubernur di Jakarta? Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah mengusung Anies Rasyid Baswedan sebagai Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa saja yang diusulkan untuk menjadi calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta oleh PDI Perjuangan? Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan untuk diusung sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024.