Aksi brutal geng bocah SMP bully anak SD di Thamrin City
Menjadi pelajar sudah semestinya bisa menunjukkan sikap lebih baik. Menyandang beban sebagai penerus bangsa, tidak seharusnya bertindak brutal. Apalagi sampai melakukan perundungan atau bully. Aksi itu menjadi tindakan keji dan tidak patut dilakukan.
Menjadi pelajar sudah semestinya bisa menunjukkan sikap lebih baik. Menyandang beban sebagai penerus bangsa, tidak seharusnya bertindak brutal. Apalagi sampai melakukan perundungan atau bully. Aksi itu menjadi tindakan keji dan tidak patut dilakukan.
Kelakukan brutal itu ternyata masih ada. Malah ini terjadi di ibu kota. Para pelaku bully justru masih menyandang status SMP. Lebih parahnya, mereka melakukan tindakan keji tersebut kepada bocah SD. Para pelaku memanfaatkan pusat perbelanjaan Thamrin City sebagai arena menganiaya.
Kasus tersebut viral di media sosial. Dalam video itu, tampak sejumlah siswa SMP sedang mengelilingi satu siswi dengan seragam putih. Para pelaku dikabarkan merupakan sebuah kelompok bernama Geng Brother Of Santay (BOS).
Adapun sembilan orang masih diperiksa. Mereka terdiri dua orang laki-laki dan tujuh orang perempuan. Para pelaku, di antaranya AS siswi dari SMPN 273 Jakarta, HR dari SMP Muhammadiyah 6, RA dari SD Muhamadiyah 56, RZ dari SDN Kebon Melati 03, RN dari SDN Kebon Melati 02, SA dari SDN Kebon Kacang 01. Selanjutnya, AA dari SDN Kebon Kacang 03, SN dari SDN Kebon Kacang 01 dan F siswi dari SDN Kebon Kacang 01.
Pembullyan terhadap siswi SD berinisial SW, ini diawali adanya kesalahpahaman antara korban dengan salah satu diduga pelaku berinisial F. Hal ini didapatkan usai memeriksa para pelaku pembullyan. Kala itu F dan SW masih duduk di bangku Sekolah Dasar Kebon Kacang 01, Jakarta Pusat.
"Pada Selasa (11/7), awalnya F mengeluarkan kata-kata kepada SW, ' kok sombong sekarang nggak pernah main ke Boncang (Kebon Kacang). Tapi SW malah membalas berkata ingin mengajak duel F," kata
Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Mustakim, di kantornya, Selasa kemarin.
Namun, saat itu belum terjadi perkelahian antara keduanya. F malah mengadu ke delapan temannya lain dengan memanaskan situasi. "Sampai pada akhirnya pada Jumat (14/7) sekitar pukul 13.30 WIB di lantai 3A, Thamrin City, Jakarta, SW bertemu dengan F dan delapan rekannya lainnya. Saat itu terjadi bullying terhadap SW," jelasnya.
Mustakim menjelaskan, sembilan pelaku lainnya hanyalah teman bermain di daerah Kebon Kacang dan Kebon Melati, Jakarta Pusat. "Teman sepermainan aja mereka. Ada juga teman sekolah dan juga teman dari Facebook. Juga ada yang tetangga anak Kebon Melati dan Kebon Kacang. Saat ini masih proses pemeriksaan masih berjalan ya," ujarnya.
Sebelum melakukan bully, para pelaku membohongi seluruh orang tua mereka. Karena sembilan anak tersebut mengaku akan ada ekstrakurikuler. "Mereka mengaku kepada orang tuanya saat itu sedang mengikuti kegiatan ekskul," kata Wakapolsek Tanah Abang, Kompol Eko Prasetyo.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto, mengatakan dalam instruksi Gubernur DKI Jakarta No 15 Tahun 2016 dijelaskan devinisi dari bullying yang dibagi menjadi menjadi dua yakni verbal dan non verbal.
Untuk verbal berbentuk kekerasan, non verbal yang nonton, diam-diam merekam dan share bagian dari bentuk bullying.
Terkait pelaku sendiri telah dikembalikan ke orangtua karena ini baru masuk pelajaran baru. "Belum belajar secara intens. Kok sudah buat gaduh belum apa-apa. Dikasih ke orang tua secara formalitas. Kita kan gak tau ini sebenarnya ini masalah apa kita engak tau masalahnya apa," ujar Sopan.
Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga berkomentar terkait masalah ini. Dia telah memerintahkan dinas pendidikan untuk melakukan investasi. "Saya sudah perintahkan dinas pendidikan untuk investigasi dan kasih sanksi yang tegas. (Dikeluarkan) Nanti saya tanyakan ke dinas pendidikan," terang Djarot.
Baca juga:
Ungkap bullying siswi SMP, Pemprov DKI lakukan investigasi
Mendikbud tak mau ikut campur kasus bullying di Thamrin City
Cegah bullying, Mendikbud minta sekolah awasi masa orientasi siswa
Pemerintah sebut bullying marak karena pengaruh sinetron & orangtua
Pembullyan di Thamrin City berawal dari kesalahpahaman
Pelaku kelabui orangtua sebelum lakukan pembullyan di Thamrin City
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terus menerus.
-
Apa saja contoh tindakan bullying yang dilakukan anak dan remaja? Mereka mungkin melecehkan atau mengolok orang lain dalam upaya untuk menonjol di antara teman-teman mereka.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus bullying? Dalam kasus bullying, terdapat beberapa pihak yang terlibat, yaitu pelaku, korban, dan saksi, dan masing-masing memiliki peran tersendiri. Pelaku adalah individu yang melakukan tindakan agresif dengan tujuan menyakiti atau mengintimidasi orang lain. Korban adalah orang yang menjadi sasaran dari tindakan bullying tersebut dan sering kali mengalami dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis. Saksi adalah orang-orang yang menyaksikan atau mengetahui terjadinya bullying.