Kasus Bully di Bojonggede Bogor, 7 Siswi SMP Diamankan Polisi
Polisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus bullying yang menimpa siswi SMP Al Basyariah
Kasus Bully di Bojonggede Bogor, 7 Siswi SMP Diamankan Polisi
Polisi sudah memeriksa 14 saksi dalam kasus bullying yang menimpa siswi SMP Al Basyariah, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Mereka adalah korban dan yang ada di sekitar lokasi saat kejadian.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan hingga saat ini, kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap 14 saksi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Suardi Jumaing, Sabtu (18/5).
Saat ini tujuh di antaranya masih diamankan. Mereka dititipkan sementara ke Dinas Sosial karena masih di bawah umur.
"Terhadap tujuh orang anak ini kami akan titipkan di dinas sosial karena masih menunggu pemeriksaan dari Bappas anak. Di dalam proses pemeriksaan ini, karena para anak berlawanan hukum ini adalah anak di bawah umur, tentunya ada pendampingan dari orang tua, penasihat hukum juga kita libatkan dari psikolog. Terutama terhadap korban maupun anak berhadpan hukum (ABH) ini," ujarnya.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana menambahkan, kasus ini masih terus didalami. K, korban yang merupakan siswi SMP Al Basyariah sudah menjalani visum dan melaporkan ke polisi.
"Jadi awalnya kita ketahui dari media sosial ada perlindungan dan videokan oleh pelaku, sehingga sempat viral. Akhirnya kita mencari sumber informasi tentang kejadian ini. Dan Kita sudah mendapatkan dan korban sudah melaporkan ke Polres, sudah kita tangani," bebernya.
Antara terduga pelaku dan korban saling kenal. Keduanya diduga terlibat perselisihan hingga menyebabkan perundungan.
"Ya sepertinya gitu ya, saling kenal. Karena ada kecurigaan yang satu memfitnah yang satunya dengan berbicara yang tidak benar, sehingga mereka merasa kesal. Ini kan sebenarnya permasalahan-permasalahan anak sekolahan saja, cuma diselesaikannya dengan cara kekerasan ini. Jadi ini merupakan tindak pidana," ujarnya.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Al Basyariah, Uus Saharoh mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Kamis (16/5) sore sekitar pukul 16.00 WIB.
Ada tiga siswi SMP Al Basyariah yang terlibat dalam perundungan tersebut. Namun yang menjadi korban hanya satu siswi yaitu K.
"Kemarin tepatnya jam 4 sore di Bulak Jagal ada kejadian yang melibatkan siswa kita. Siswi Al Basyariah menjadi korban. Ada tiga siswi (yang terlibat), yang menjadi korban K, kelas VII-2. KN yang mengekspos kejadian. Dan satu siswi lagi yaitu ER yang merupakan siswi pindahan baru tiga bulan," katanya.
Kasus ini viral di sosial media. Dari video yang beredar terlihat korban menggunakan seragam pramuka dipukuli oleh seorang remaja putri berpakaian bebas. Korban dipukuli di kepala. Korban merasa kesakitan namun pelaku masih tetap memukuli.
Pengurus yayasan Wira Buana, Ahmd Ruli Irawan mengatakan, kasus ini sudah dimediasi. Saat ini sudah dilakukan proses di kepolisian.
"Sudah diselesaikan pihak kepolisian dan antarsekolah serta RT RW di sekitar lokasi. Sudah sempat memediasi antara sekolah A dengan sekolah B," katanya.
Dia membenarkan siswa yang terlibat perundungan adalah anak didiknya. Terduga pelaku adalah A dan W. keduanya adalah siswi kelas VII.
"Siswa kita dua (orang), A dan W. Kelas VII," akunya.
Antara korban dan terduga pelaku sebenarnya saling kenal. Mereka sama-sama sering main bareng. Hanya saja diduga terjadi perselisihan hingga akhirnya berujung perundungan.
"Anak itu sebenarnya teman, chatingan," pungkasnya.