Anies: Kasus Covid-19 di DKI Kemarin Lebih Tinggi Dibanding Puncak Gelombang Kedua
Kasus harian konfirmasi Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencatat penambahan kasus Covid-19 harian di Jakarta pada Minggu, 6 Februari 2022 bahkan lebih tinggi dibandingkan puncak kasus harian Covid-19 pada bulan Juli lalu.
Kasus harian konfirmasi Covid-19 di Indonesia kembali melonjak. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencatat penambahan kasus Covid-19 harian di Jakarta pada Minggu, 6 Februari 2022 bahkan lebih tinggi dibandingkan puncak kasus harian Covid-19 pada bulan Juli lalu.
"Kasus baru di Jakarta kemarin pada tanggal 6 Februari 2022 sejumlah 15.825 kasus baru. Ini lebih tinggi dibanding puncak kasus baru pada Juli 2022 yaitu 14.619 kasus," kata dia di Balaikota DKI Jakarta, Senin (7/2).
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Apa yang ingin diberantas oleh Anies Baswedan? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
Anies mengatakan, data itu menjadi bukti bahwa penyebaran virus Covid-19 sangat cepat. Karena itu, Anies meminta masyarakat untuk kembali meningkatkan kewaspadaan dan memperketat protokol kesehatan.
Anies turut mengimbau masyarakat di Jakarta untuk mengurangi kegiatan di luar.
"Kita harus waspada tapi tidak perlu panik. Artinya apa? Masker jangan dilepas, hindari potensi kerumunan dan kurangi bepergian bila tidak esensial. Bila tidak esensial maka di rumah saja. Jika bisa dilakukan secara virtual, lakukan secara virtual itu bentuk kewaspadaan," terang dia.
Anies menyampaikan, bagi masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 tak perlu panik. Bila merasakan gejala berat disarankan mendatangi fasilitas kesehatan. Namun, bila gejalanya ringan atau tanpa gejala maka melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Tapi tidak perlu panik, kenapa? Angka keterisian rumah sakit di Jakarta ini 60 persen. Tapi dari 60 persen itu sesungguhnya yang (gejala) berat dan sedang itu jumlahnya 12 persen. Jadi yang 48 persen itu sesungguhnya tidak harus berada di rumah sakit. Hanya 12 persen ini yang sedang dan berat. Artinya memang penularannya tinggi tapi tingkat keparahannya itu tidak tinggi," terang dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)