Antisipasi LRT Cegah Adu Jotos Sekuriti dengan Ojol di Stasiun Terulang Lagi
Peristiwa adu jotos antara sekuriti dan driver ojol terjadi di Stasiun LRT Kuningan
Peristiwa adu jotos antara sekuriti dan driver ojol terjadi di Stasiun LRT Kuningan
- Terjerat Dua Kasus, Eks Dirjen KA Kini jadi Tersangka Korupsi Pembangunan LRT Sumsel
- Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Tembus 77.000 per Hari, Didominasi Pekerja Kawasan Kuningan dan Sudirman
- LRT Jabodebek Gangguan Lagi, Ternyata Ini Biang Keroknya
- Duduk Perkara Pengemudi Ojol Ado Jotos dengan Sekuruti Stasiun LRT Kuningan
Antisipasi LRT Cegah Adu Jotos Sekuriti dengan Ojol di Stasiun Terulang Lagi
Management Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek akan membuat nota kesepakatan dengan pihak pengemudi ojek online (Ojol) untuk aturan penjemputan penumpang.
Rencana kesepakatan menindaklanjuti seorang security LRT yang menjadi korban pengeroyokan oleh massa ojol pada Jumat 23 Februari kemarin.
"Ke depan kami bikin formal. Dalam artian ada kesepakatan yang ditandatangani,"
kata Manager Humas LRT Jabodetabek, Mahendro Trang Bawono saat dihubungi, Senin (26/2).
merdeka.com
Mahendra mengatakan sejatinya pihak LRT dengan pihak ojol setempat telah memilki kesepakatan perihal aturan penjemputan pelanggan di area stasiun. Namun kesepakatan itu hanya dibuat secara non-formal saja.
Tapi dalam praktiknya, pihak ojol dinilai melanggar kesepakatan itu dengan alasan ingin menjemput penumpang.
"Informasinya ojol bisa sampai masuk ke dalam tangga untuk menjemput pengguna, sehingga selain berpotensi menghambat flow pengguna yang masuk dan keluar stasiun juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna," pungkas Mahendra.
Management LRT menegaskan perihal kenyamanan untuk para pengguna tentu menjadi prioritasnya.
Oleh karenanya ia meminta hendaknya kesepakatan yang sudah ada harus dipatuhi oleh semua pihak, dan itu juga berlaku untuk semua ojol bukan hanya komunitas ojol setempat.
"Ke depan kami akan masifkan lagi sosialisasi terkait aturan tersebut dengan menggandeng komunitas ojol setempat," imbuhnya.
Agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, kata Mahendra management LRT akan melibatkan kepolisian guna pengamanan area stasiun.
Sebelumnya, Beredar video memperlihatkan keributan antara pengemudi ojek online (ojol) dengan sekuriti di kawasan Stasiun LRT Kuningan, Jakarta Selatan viral di media sosial. Bahkan ada yang terluka akibat baku hantam itu. Video itu viral di media sosia.
Dikutip lewat akun Instagram @lambe_ojol, tampak di lokasi kejadian dipenuhi para ojol. Mereka turut mengerumuni sejumlah sekuriti yang memakai seragam dinasnya.
Sampai akhirnya ada beberapa ojol yang terekam melayangkan pukulan seorang sekuriti. Pengemudi ojol lainnya dan satpam yang ada di sekitar lokasi coba melerai.
"Terjadi keributan sekuriti vs ojol di Stasiun LRT Kuningan," tulis akun tersebut dalam postinganya seperti dilihat pada Sabtu (24/2).