Antisipasi obat palsu, Pemprov DKI ubah toko obat jadi apotek
Antisipasi obat palsu, Pemprov DKI ubah toko obat jadi apotek. Hal itu untuk mengantisipasi beredarnya obat palsu dan kedaluwarsa. Djarot mengungkapkan saat ini setidaknya ada 360 toko obat di ibu kota.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menghadiri dan menerima Penghargaan Badan POM Award pada acara inovasi kinerja dalam kerangka GNPOPA (Gerakan Nasional Peduli Obat dan Pangan Aman) di Balai Kartini, Jakarta. Di acara tersebut, Djarot menyatakan akan mendata ulang seluruh toko obat yang ada di Jakarta dan diubah menjadi apotek.
Hal itu untuk mengantisipasi beredarnya obat palsu dan kedaluwarsa. Djarot mengungkapkan saat ini setidaknya ada 360 toko obat di ibu kota.
"Nah ini saya bilang toko-toko obat kita dorong jadi apotek rakyat karena waktu kita operasi kita temukan banyak sekali obat palsu yang kemudian kita musnahkan itu. Terutama obat-obat dari ilegal yang masuk ya. Bisa dari Tiongkok, banyak ya. Kosmetik paling banyak. Dan paling banyak lagi obat kuat," kata Djarot, di Balai Kartini, Selasa (28/2).
Setelah toko obat statusnya berubah menjadi apotek, maka pengawasannya akan lebih mudah dilakukan.
"Sehingga bisa terkontrol supaya tidak meracuni masyarakat dengan obat yang palsu, kedaluwarsa atau obat ilegal. Sehingga kontrolnya jelas. Kalau toko obat itu kan sebenarnya tidak boleh menjual obat-obat keras. Dia hanya bisa menjual dengan obat lingkaran biru dan hijau. Tetapi kalo obat keras enggak boleh. Nah supaya dia boleh maka perlu ditingkatkan menjadi apotek rakyat," ujar Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar ini menekankan kesehatan warga harus dilindungi. Salah satunya dengan memusnahkan obat-obat yang tidak sesuai.
"Kita berusaha untuk melindungi warga Jakarta supaya tidak teracuni, sekali lagi supaya tidak teracuni dengan obat-obat palsu, obat-obat kedaluwarsa, obat-obat ilegal. Ini harus menjadi fokus kita, agar mereka yang meminum obat itu betul-betul terjamin bahwa obatnya, makanannya itu yang benar-benar asli, terregister dan terjamin," tandas Djarot.