Butuh Rp600 T Bangun Jakarta Jadi Kota Global, Heru Budi Undang Investor Untuk Investasi
Heru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan, Jakarta butuh Rp600 triliun anggaran untuk mewujudkan pembangunan sebagai Kota Global usai tak lagi berstatus sebagai ibu kota negara.
"Jakarta memerlukan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan anggaran kurang lebih Rp600 triliun," kata Heru dalam sambutannya di acara Jakarta Investment Festival (JIF) di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (6/9/2024).
-
Apa julukan internasional Jakarta? Istilah ini agaknya masih asing di telinga masyarakat Indonesia, terlebih bagi warga Jakarta itu sendiri. Padahal, kepopulerannya sudah lama melekat di kalangan internasional. Menariknya, sematan kata “The Big Durian” membuatnya sering disamakan dengan Kota New York di Amerika.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kapan Jakarta menjadi kota paling berpolusi di dunia? DKI Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota besar paling berpolusi di dunia pada Jumat (24/5) pagi.
Sementara itu, kata Heru Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang dimiliki Jakarta saat ini kurang lebih sekitar Rp82 hingga Rp84 triliun. Heru mengundang para investor untuk berinvestasi di Jakarta.
"Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta," kata Heru.
Heru menyebut, mengurusi Jakarta yang kompleks infrastrukturnya dengan anggaran kurang lebih Rp84 triliun termasuk kecil, jika dibandingkan dengan provinsi lain di Tanah Air.
"Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD)," ungkapnya.
Lebih lanjut, Heru menyatakan untuk mewujudkan hal itu juga dibutuhkan dukungan berupa kebijakan dari Menteri Investasi.
Saat ini, kata Heru pihaknya bersama Kementerian Keuangan tengah mengkaji, mempelajari, dan mempercepat proses perubahan peruntukan, perubahan konsep kota di sekitar Medan Merdeka Utara, Selatan, Timur dan Barat pasca ibu kota negara resmi pindah ke IKN.
Dia bilang, jika IKN benar-benar menjadi ibu kota, maka kawasan sekitar Monas, Masjid Istiqlal dan Bundaran Hotel Indonesia (HI) direncanakan menjadi area potensial untuk investasi dan perubahan peruntukan menjadi wilayah komersial.
"Ini sedang kami godok waktunya, sehingga pada waktunya kami sampaikan kepada pemerintah pusat," ujar dia.