Cegah Banjir, Pemprov DKI Keruk 1,29 Juta Meter Kubik Lumpur dari Saluran Air
Lanjut dia, dari program gerebek lumpur tersebut mengeruk 1,29 juta meter kubik lumpur dari saluran-saluran air. Mulai dari sungai, waduk, embung, hingga situ.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi menyatakan pihaknya terus berupaya untuk pengendalian banjir di Ibu Kota. Salah satunya yakni pengerukan lumpur pada saluran air.
"Kami menyiapkan infrastruktur kesiapan pengendalian banjir, seperti saluran-saluran. Kami juga melakukan pengerukan untuk menambah kapasitas daya tampungnya," kata Dudi dalam YouTube Pemprov DKI Jakarta, Senin (15/11).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
Lanjut dia, dari program gerebek lumpur tersebut mengeruk 1,29 juta meter kubik lumpur dari saluran-saluran air. Mulai dari sungai, waduk, embung, hingga situ. Rinciannya yakni 32 waduk, situ dan embung dengan volume pengerukan 626.546 meter kubik lumpur hasil sedimentasi telah dilakukan per 1 November 2021.
Kemudian, 53 kali dan sungai dilakukan pengerukan dan sebanyak 533.048 meter kubik lumpur telah diangkat. "Pengerukan 1.051 saluran penghubung dengan volume pengerukan (lumpur) 132.477 meter kubik," papar dia.
Selain itu, Dudi menyatakan pihaknya telah memastikan kesiapan pompa-pompa pengendali banjir. Mulai pompa statis maupun yang mobile. Yaitu sebanyak 496 unit pompa stasioner di 108 lokasi dengan kapasitas 518,47 M3/s. Kemudian 329 unit pompa mobile dan 67 unit pompa underpass.
"Jadi, untuk pompa-pompa yang statis selalu kita jaga sehingga mereka tetap berfungsi," jelas dia.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengklaim penanganan banjir dan genangan karena curah hujan yang tinggi pada Sabtu, 13 November 2021 surut kurang dari enam jam. Kata dia, banjir ataupun genangan terjadi di sejumlah titik di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
"Genangan dan banjir yang terjadi kemarin dapat surut dalam waktu kurang dari 6 jam. Tepatnya, pukul 23.59 WIB, air telah surut pada seluruh titik yang sebelumnya terdampak," kata Sabdo dalam keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
(mdk/eko)