Cerita bocah penjual tikar di Ragunan, uang buat biaya sekolah
Ia berjualan saat libur sekolah untuk mendapatkan uang jajan tambahan.
Banyak pedagang memanfaatkan keramaian pengunjung tempat wisata Kebun Binatang Ragunan saat libur akhir pekan pada Sabtu (26/12) hari ini. Salah satunya pedagang tikar sebagai alas duduk pengunjung yang ingin melihat hewan-hewan langka di Ragunan.
Ia adalah Epsan (10) yang berjualan untuk membantu orang tuanya berdagang tikar-tikar bekas yang dijual kepada pengunjung Kebun Binatang Ragunan. Satu tikar dijual seharga Rp 5.000.
"Kalau ambil dari sana Pak Mawih harga Rp 3.000, kita jual Rp 5.000 saja," kata siswa SD Negeri 08 Ragunan saat ditemui merdeka.com di lokasi, Sabtu (26/12).
Epsan mengaku berjualan saat libur sekolah untuk mendapatkan uang jajan tambahan. Sedangkan, orang tuanya, Ahmad dan Sari juga berjualan tikar dan minuman ringan di Ragunan.
"Bantu orang tua saja, lumayan dapat jajan buat sekolah. Bahan tikarnya bawah ada kardus dan atasnya plastik gitu," ujar anak kelas 5 SD ini yang menawarkan tikar di tempat parkir.
Sementara ibu Epsan, Sari (40) mengaku hasil berjualan tikar untuk biaya kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan buat biaya sekolah anak-anak.
Jual tikar, kata dia, harus setoran dengan pemasok atau pembuat tikar yang berlokasi di dekat Terminal Bus Transjakarta, Ragunan. Menurut dia, keuntungan yang diperoleh tidak menentu. Sebab, keramaian pengunjung di Ragunan hanya pada hari libur.
"Biasanya ambil satu iket itu isinya 50 tikar, sehari bisa untung Rp 75.000 saja. Sistemnya setoran sama bos," kata dia warga Ragunan ini.
Namun, jika pengunjung sudah sepi, lanjutnya, tikar yang sudah dipakai diambil kembali. Tikar bekas pengujung bisa dibersihkan dan dijual kembali.
"Kadang ada yang dikembalikan lagi, daripada sampah banyak kan. Kita ambil lagi saja nanti diperbaiki buat dijual lagi," ujar perempuan berusia 40 tahun ini.
Baca juga:
Derita bocah 10 tahun hidup tanpa anus, tak ada biaya buat berobat
Nestapa Ibu Yuli, membela anak berujung dipolisikan
Kisah Renika, Atlet berprestasi tingkat Asia kini jadi tukang sapu
Kisah pilu para ibu yang 'dibuang' ke panti jompo
Perjuangan pelajar NTT, demi air bersih tenteng jeriken ke sekolah
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa itu inspirasi? Inspirasi adalah tindakan atau kekuatan untuk melatih pengaruh yang mengangkat atau menstimulasi kecerdasan atau emosi.
-
Apa yang menarik dari Taman Balai Kota Bandung? Jika ingin mencari tempat yang syahdu di tengah-tengah Kota Bandung, Taman Balai kota Bandung rasanya jadi pilihan tepat. Di tempat ini pengunjung akan disuguhi pemandangan bunga warna-warni dan aliran sungai khas perkotaan.
-
Apa itu Taman Gajah Bolong? Taman Gajah Bolong di Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro jadi salah satu pilihan wisata favorit masyarakat. Apalagi, masyarakat bisa mengunjungi taman ini secara gratis.
-
Apa yang membuat kisah Muhammad Rizky Pratama menjadi inspirasi? Doa dari sang Ibu mampu menembus langit. Lantas bagaimana kisah selengkapnya? Melansir dari akun Instagram poldasumaterautara, Minggu (14/7), simak ulasan informasinya berikut ini. Polda Sumatera Utara membagikan kisah inspiratif dari pemuda yang berhasil menjadi polisi.