Cerita Warga Kampung Makassar, Daerah Langganan Banjir, Terparah 2014-2020
Sebanyak 13 RW di DKI Jakarta terendam banjir. Tinggi muka air di setiap titik bervariatif. Banjir terjadi setelah hujan mengguyur Ibu Kota sejak Kamis (18/2).
Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur ibu kota sejak dua hari belakangan ini. Praktis, warga yang tinggal di daerah rawan banjir jadi ketar ketir. Menunggu datangnya kiriman air dari hulu.
Daerah Kampung Makassar, Jakarta Timur, satu dari sekian kawasan yang menjadi langganan banjir. Seperti yang terjadi siang ini, Jumat (19/2). Banjir yang sedari Kamis (18/2) mengepung kawasan itu perlahan surut. Namun, warga harus tetap waspada, mengingat potensi curah hujan sedang dan tinggi diprediksi BMKG (Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika) masih akan terjadi.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
Elly salah satu warga menceritakan air mulai mengepung rumahnya di Jalan Tipala, RT05 RW05, Kampung Makassar dan sekitar sejak kemarin malam.
"Kemarin kan hujan deras banget. Air sudah tergenang sejak malam dan terus naik sampai masuk rumah itu sekitar jam 4 pagi," ujar Elly saat berbincang dengan merdeka.com.
"Sekarang surut sudah sebetis di luar rumah, kalau air di dalam rumah dari semata kaki juga sudah mulai surut walaupun masih tergenang," lanjutnya.
Sedangkan, pada kondisi tadi pagi air yang masuk ke rumahnya sudah mencapai sekitar mata kaki orang dewasa, sedangkan di jalan depan rumahnya telah mencapai lutut orang dewasa atau sekitar 30-40 sentimeter.
"Kalau tadi pagi di jalan depan rumah selutut orang dewasa, di dalam rumah cuma di atas mata kaki," sebutnya.
Lebih lanjut, Elly menceritakan jika tempat tinggalnya memang kerap menjadi langganan banjir di Jakarta ketika memasuki musim hujan. Setidaknya ia mencatat sudah empat kali daerahnya dilanda banjir pada 2020, dan pada hari ini merupakan banjir yang pertama kali di tahun 2021.
"Seinget saya sudah empat kali tahun 2020, kalau 2021 baru ini aja," katanya.
Walaupun sudah sering dilanda banjir, Elly pun terkadang merasa cape dengan banjir yang kerap memasuki rumahnya. Karena ia harus memindah barang-barang yang berada di lantai satu ke lantai dua. Termasuk membersihkan lumpur yang masuk ke rumahnya.
"Ya walau udah biasa tetap aja capek. Kalau banjirnya enggak masuk rumah sih enggak apa, tapi kalau masuk rumah yang bikin males," tuturnya.
Bahkan sejak 2014 tinggal di Kawasan Kampung Makassar, Elly merasa daerahnya tidak pernah absen dari langganan banjir setiap tahunya. Termasuk banjir di tahun 2020, yang menurutnya paling parah.
"Ya karena keseringan banjir jadi lupa kapan enggak banjirnya. Tapi yang terparah mah yang gua rasain dari 2014 sampai sekarang pas tahun 2020 kemarin. Pas banget pergantian tahun bener-bener yang paling parah, sampe seleher orang dewasa," keluhnya.
13 RW di Jakarta Terendam Banjir
Sebanyak 13 RW di DKI Jakarta terendam banjir. Tinggi muka air di setiap titik bervariatif. Banjir terjadi setelah hujan mengguyur Ibu Kota sejak Kamis (18/2).
Data ini diperoleh dari aplikasi Jakarta Kini (Jaki) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Jumat (19/2) pukul 08.30 Wib. 13 RW tersebut adalah RW.04 Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
RW.05 Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.02 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
Kemudian RW.03 Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.03 Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
RW.15 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.06 Kelurahan Cengkareng Barat, Cengkareng, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.03 Kelurahan Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.15 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
Selanjutnya, RW.02 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.03 Kelurahan Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. RW.06 Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dengan ketinggian air 31-70 sentimeter. Terakhir, RW.02 Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dengan ketinggian air 31-70 sentimeter.
Sementara itu, Posko Dinas Sumer Daya Air (SDA) DKI Jakarta melaporkan tinggi muka air dan status siaga di 13 titik. Yakni di Pesanggrahan, tinggi muka air 160 sentimeter. Kondisi ini berstatus siaga tiga.
Kemudian Angke Hulu tinggi muka air 180 sentimeter dengan status siaga tiga. Sementara tinggi muka air di Katulampa 80 sentimeter, status siaga empat.
Depok tinggi muka air 170 sentimeter, status siaga empat. Tinggi muka air di Manggarai 795 sentimeter, status siaga tiga. Krukut Hulu tinggi muka air 100 sentimeter, siaga empat. Karet tinggi muka air 550 sentimeter, status siaga empat.
Waduk Pluit tinggi muka air 135 sentimeter, status siaga empat. Pasar Ikan (kali/laut) tinggi muka air-173/192, status siaga tiga. PA Marina (kali/laut) tinggi muka air 196/195, status siaga tiga.
Cipinang Hulu tinggi muka air 165 sentimeter, status siaga tiga. Sunter Hulu tinggi muka air 260 sentimeter, status siaga satu. Pulogadung tinggi muka air 550 sentimeter, status siaga empat. Data ini dilaporkan Posko Dinas SDA DKI Jakarta pukul 08.00 Wib.
Baca juga:
Jakarta Banjir, Pemprov DKI Kuras Kali dan Saluran Air
Sempat Dibanggakan Anies, Kini Cipinang Melayu Terendam Banjir 100 Centimeter
Katulampa Siaga 3, BPBD Ingatkan 6 Jam ke depan Air Kiriman Sampai di Jakarta
BPBD DKI Keluarkan Peringatan Dini Waspada Banjir di 21 Wilayah
Naik 90 Centimeter dalam Tiga Jam, Bendung Katulampa Siaga 3
Kondisi Banjir yang Genangi Terowongan Cawang