Data BNPB: 43 Orang Tewas Akibat Banjir Sejabodetabek
Data telah diperbaharui pagi hari ini Jumat (3/1/2020) pukul 09.00 WIB.
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Agus Wibowo merilis data terbaru korban banjir besar yang terjadi di wilayah Jabodetabek. Data telah diperbaharui pagi hari ini Jumat (3/1/2020) pukul 09.00 WIB.
"Data terbaru kami mencatat 43 jiwa sejabodetabek," kaya Agus lewat siaran pers diterima hari ini.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
Untuk di wilayah Jakarta sendiri, tercatat total ada 9 korban jiwa. Rinciannya, Jakarta Pusat 1 jiwa, Jakarta Barat 1 jiwa, dan Jakarta Timur 7 jiwa.
Sedangkan untuk Kota Depok total 3 jiwa, Kota Bekasi 3 jiwa, Kota Bogor 1 jiwa, Kota Tangerang 1 jiwa, Kota Tangerang Selatan 1 jiwa, dan Kabupaten Bekasi 1 jiwa.
"Tercatat korban jiwa terbanyak di Kabupaten Bogor yakni 16 jiwa, dan Kabupaten Lebak sebanyak 8 jiwa," terang Agus.
Agus melanjutkan, ada pun data penyebab meninggalnya para korban seperti dinyatakan hilang 1 jiwa, hipotermia 3 jiwa, dan tersengat listrik 5 jiwa.
"Penyebab terbanyak korban jiwa, terseret arus banjir 17 jiwa, tertimbun tanah longsor 12 jiwa, dengan 5 jiwa masih dalam pendataan," jelas Agus.
Diketahui jumlah korban jiwa sejabodetabek ini bertambah 16 orang dari data dimiliki BNPB kemarin. Agus meyakinkan pihaknya akan terus melakukan kita cross-check data, untuk memastikan kecocokan antara peristiwa si lapangan dengan laporan diterima.
"Kita crosscheck terus kita kumpulkan," Agus menandasi.
Baca juga:
Foto-foto Petugas Damkar Selamatkan Anjing 2 Jam Terjebak Banjir
Korban Banjir Bandang di Lebak Kesulitan Bersihkan Lumpur: Cangkul Saja Terbawa Air
Momen-momen Dramatis Anggota Marinir Selamatkan Lansia Korban Banjir
Busway Terdampak Banjir, Beberapa Koridor Transjakarta masih Tutup dan Dialihkan
Tips Jitu Bengkel CARfix untuk Penanganan Pertama Mobil Terendam Banjir
Selamatkan Balita Terjebak Banjir, 2 Anggota Marinir Terjang Air Setinggi 3 Meter