Dinyatakan Sembuh, 13 Warga Kayu Putih Jaktim Tak Lagi Isolasi di Wisma Atlet
13 warga yang baru kembali dari Wisma Atlet tersebut kini dalam pengawasan dan tengah melakukan isolasi mandiri di rumah.
13 Warga RT 11 RW 09 Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, telah kembali dari Wisma Atlet Kemayoran setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.
"Alhamdulillah, untuk yang di Wisma Atlet sudah pulang semua," kata Lurah Kayu Putih Artika Ristiana saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (15/6).
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Kenapa DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk menggunakan Wisma Atlet? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.
-
Di mana letak Wisma Perdamaian? Tak jauh dari kawasan Tugu Muda, Kota Semarang, terdapat sebuah bangunan tua yang dikenal masyarakat dengan nama Wisma Perdamaian.
-
Bagaimana cara DPRD DKI meminta izin penggunaan Wisma Atlet? Inggard mengatakan, Pemprov DKI seharusnya meminta pemerintah pusat agar memberikan izin menggunakan Wisma Atlet. “Ada gedung-gedung yang bisa dipakai kenapa tidak. Buat kepentingan, bukan tingkat provinsi saja, tapi tingkat kepentingannya sudah nasional,” ujar Inggard.
-
Siapa yang tinggal di Wisma Perdamaian dulu? Pada zaman dulu, Wisma Perdamaian digunakan sebagai rumah dinas petinggi VOC yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Utara bagian Pesisir Timur.
-
Apa yang dilakukan dengan Wisma Perdamaian saat ini? Kini Wisma Perdamaian lebih sering digunakan untuk kegiatan pemerintah provinsi atau dimanfaatkan untuk kegiatan budaya, seni, ataupun pendidikan.
Artika mengatakan 13 warga yang baru kembali dari Wisma Atlet tersebut kini dalam pengawasan dan tengah melakukan isolasi mandiri di rumah.
"Kalau dari Wisma Atlet sudah selesai tapi dari kita kasih waktu sampai tujuh hari. Nanti kalau dokter Puskesmas sudah bilang, oke boleh beraktivitas, mereka sudah boleh aktivitas," ujar Artika.
Artika menambahkan 13 warga yang telah kembali dari Wisma Atlet Kemayoran tersebut juga telah diberikan bantuan oleh pihak kelurahan.
Lebih lanjut, Artika Ristiana menjelaskan untuk warga RT 11 RW 09 yang masih dalam perawatan Covid-19 di rumah sakit berjumlah tiga orang, sedangkan untuk warga yang masih melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing berjumlah enam orang.
"Mereka masih isolasi karena memang kita ambilnya per 3 Juni kemarin. Jadi, kalau kita pakai protokol 14 hari terakhir untuk isolasi mandiri sampai 17 Juni. Kemarin sudah kita koordinasi ke Puskesmas untuk ambil sampel swab," tutur Artika Ristiana.
Sebelumnya, Lurah Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur Artika Ristiana memberlakukan lockdown mini di wilayah RT 11 RW 09 sejak Jumat (4/6). Kebijakan itu disebabkan adanya sejumlah warga dinyatakan positif Covid-19 dari klaster keluarga.
"Totalnya hingga Jumat (4/6) ada 22 warga yang positif Covid-19 di RT 11, RW 9," kata Artika saat dikonfirmasi, Minggu (6/6).
Temuan 22 orang positif berdasarkan hasil tes swab PCR kepada 75 orang. Tes swab dilakukan secara bertahap sejak 24 Mei 2021.
"22 orang ini berasal dari sembilan keluarga. Kemudian, dari 22 orang yang positif tersebut, 14 telah dibawa ke Wisma Atlet, tiga ke rumah sakit dan sisanya isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," ucap dia.
Untuk diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali memperpanjang masa Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro hingga 14 Juni 2021. Hal itu guna mendukung pengendalian pandemi sekaligus program vaksinasi.
Kebijakan untuk kembali memperpanjang masa PPKM Mikro ini tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 671 Tahun 2021, Surat Gubernur Nomor 251/-1.772.1, dan Instruksi Gubernur Nomor 37 Tahun 2021.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dalam dua minggu terakhir terjadi peningkatan kasus aktif. Hal itu disebabkan oleh kembalinya masyarakat berkegiatan pasca libur Idulfitri 1442 Hijriah, di mana per tanggal 31 Mei 2021 kasus aktif di Jakarta sebesar 10.658, bertambah 3.365 dari dua minggu sebelumnya.
"Lonjakan kasus tahun ini sedikit lebih baik daripada tahun kemarin yang mencapai 30 ribuan kasus. Angka ini juga didapatkan dari hasil kerja keras para petugas tracing kita untuk melakukan deteksi dini, terutama mereka yang selesai dari bepergian pada libur lebaran yang lalu," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Widyastuti dalam keterangan tulis, Selasa (1/6).
Baca juga:
Kasus Covid-19 Kunjungan dari Kudus di Boyolali Terus Bertambah
Update 15 Juni 2021: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 8.161 di Indonesia
Ini 3 Arahan Presiden Jokowi ke Anies Baswedan Tekan Lonjakan Covid-19 di DKI
1.793 Kasus Baru, Jabar Provinsi Penambahan Covid-19 Tertinggi Per 15 Juni 2021
Kasus Covid-19 Melonjak, Ridwan Kamil Minta Rencana Belajar Tatap Muka Ditunda
Pembentukan Posko sudah 50 Persen Lebih, Kasus Covid-19 di 4 Daerah Ini Naik Tajam