DKI Jelaskan Sakit Pasien Sempat Diduga Gagal Ginjal Akut: Mengarah Long Covid-19
Gangguan kesehatan yang dialami anak usia 7 tahun itu mengarah pada Covid-19 berkepanjangan atau sindrom peradangan multisistem pada anak-anak (MIS-C). MISC adalah salah satu komplikasi Covid-19 yang terjadi pada anak-anak.
Pasien kedua yang sempat dirawat dipastikan tidak menderita gagal ginjal akut. Sebelumnya, anak tersebut sempat diduga terkena gagal ginja karena mengalami demam.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperkirakan pasien negatif gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) mengarah ke pengidap kondisi COVID-19 berkepanjangan (long COVID-19).
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan gejala kanker ginjal muncul? Secara umum, kanker ginjal tidak menimbulkan gejala saat masih stadium awal. Apabila sudah memasuki stadium lanjut, gejala kanker ginjal yang dapat muncul, yaitu:• Demam yang tidak kunjung mereda• Benjolan di sekitar pinggang atau perut• Keringat berlebih, terutama pada malam hari• Berat badan turun tanpa sebab yang jelas• Kehilangan selera makan• Kurang darah• Pucat, lemas, dan mudah lelah
-
Apa itu gagal ginjal kronis? Secara umum, penyakit ini terjadi ketika ginjal mengalami penurunan fungsi secara bertahap dan penurunan laju penyaringan ginjal selama 3 bulan atau lebih.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
"Bukan terindikasi atau dugaan adanya intoksikasi etilen glikol/dietilen glikol," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI, Ngabila Salama di Jakarta, Senin (13/2). Demikian dikutip dari Antara.
Menurut dia, tim Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Kementerian Kesehatan RI menyimpulkan bahwa pasien kedua di DKI itu negatif GGAPA karena gejalanya tidak sesuai. Gangguan kesehatan yang dialami anak usia 7 tahun itu mengarah pada Covid-19 berkepanjangan atau sindrom peradangan multisistem pada anak-anak (MIS-C). MISC adalah salah satu komplikasi Covid-19 yang terjadi pada anak-anak.
Data Kasus Gagal Ginjal di RI
Kementerian Kesehatan sebelumnya mencatat kasus GGAPA muncul kembali pada 25 Januari 2023 setelah nihil sejak awal Desember 2022.
Berdasarkan data Kemenkes per 15 November 2022, kasus GGAPA di Jakarta mencapai 83 kasus, 47 di antaranya meninggal dunia.
Sebelumnya, satu kasus konfirmasi GGAPA dialami anak berusia satu tahun di Jakarta Timur dengan riwayat mengonsumsi obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan M Syahril menjelaskan pada 28 Januari, pasien mengalami batuk, demam, pilek dan tidak bisa buang air kecil atau anuria kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Kemudian, pada 31 Januari pasien mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa, namun keluarga menolak dan pulang paksa.
Pada 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD dan pasien sudah mulai buang air kecil.
Pada tanggal yang sama, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole.
Namun tiga jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal dunia.
(mdk/lia)