DPR minta manajemen GO-JEK penuhi tuntutan kesejahteraan driver
DPR minta manajemen GO-JEK penuhi tuntutan kesejahteraan driver. Anggota Komisi V Fraksi Gerindra, Nizar Zahro, mengatakan berkembang pesatnya perusahaan GO-JEK juga tidak lepas dari peran para pengemudi. Sehingga, sudah sepatutnya manajemen memenuhi kontrak dan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
Ratusan pengemudi GO-JEK berdemo di depan Kantor GO-JEK, di Jalan Kemang, Jakarta Selatan. Mereka menuntut pihak perusahaan menghapus aturan performa yang dianggap merugikan para pengemudi ojek online itu.
Desakan dari pengemudi GO-JEK ini mendapat perhatian dari anggota dewan. Anggota Komisi V Fraksi Gerindra, Nizar Zahro, meminta manajemen GO-JEK untuk memenuhi tuntutan para pengemudi.
"Ya tanggapan saya tuntutan driver GO-JEK segera ditanggapi, tuntutan driver GO-JEK kan kesejahteraan dan bayaran-bayaran sesuai kontrak tidak banyak potong-potongan," kata Nizar di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/10).
Apalagi, kata Nizar, tuntutan dari para pengemudi tersebut berkaitan dengan kesejahteraan dan gaji. Selain meminta aturan performa dihapus, dia juga berharap manajemen untuk lebih peduli terhadap nasib pengemudi yang terkena musibah.
"Ini kan tuntutan kesejahteraan dan PT GO-JEK harus memenuhi tuntutan itu termasuk musibah-musibah driver yang meninggal itu kan kurang responsif itu kan berkaitan kemanusiaan," ungkapnya.
Ditambah, berkembang pesatnya perusahaan GO-JEK juga tidak lepas dari peran para pengemudi. Sehingga, sudah sepatutnya manajemen memenuhi kontrak dan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
"Perusahaan semakin besar, pasti ada kaitanya dengan keuangan. Saya harap kontrak-kontrak yang sudah disepakati dipenuhi saja ini kan hanya masalah perjanjian," pungkasnya.
Seperti diketahui, bukan tanpa alasan para pengemudi Go-Jek ini melakukan demonstrasi. Para pengemudi menyebut jika aturan performa terus dilakukan secara tidak langsung pihak perusahaan merampas hak daripada pengemudi, yakni bonus.
Di mana bonus yang diterima pengemudi biasanya mencapai Rp 140 ribu itu pun jika performa mereka di atas 50 persen. Sedangkan dalam aturan, bila performa turun bonus itu tidak akan diberikan. Padahal, para pengemudi sangat bergantung dengan bonus tersebut.
"Bonus itu penting buat kami, dari bonus kita bisa penuhi kehidupan sehari-hari dari mulai servis motor sampai yang lain. Nah kalau kita dipaksa buat naikkin performa kita bisa gempor kerja sampai malam," ucap salah satu pengendara.
Aksi ini berjalan dengan damai. Puluhan polisi juga terus mengawal aksi para pengemudi GO-JEK. Sampai saat ini, belum ada dari pihak manajemen GO-JEK untuk mengajak berdialog.