DPRD Minta Pemprov DKI Bergerak Cepat Antisipasi Arus Balik
Polda Metro Jaya memprediksi puncak arus balik mudik terjadi pada 21 Mei 2021 dan 22 Mei 2021.
Polda Metro Jaya memprediksi puncak arus balik mudik terjadi pada 21 Mei 2021 dan 22 Mei 2021. Berdasarkan data, kendaraan pemudik yang kembali ke Jakarta hingga hari ini tercatat ada 5.237 unit kendaraan.
Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta secepatnya berkoordinasi dengan Jajaran Kepolisian dengan tujuan untuk memperketat titik titik pintu masuk ke Jakarta.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan Arumi Bachsin mendampingi Emil Dardak di acara HUT RI di Surabaya? Arumi datang ke Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jawa Timur, pada pagi hari Sabtu, 17 Agustus 2024.
-
Apa yang membuat Arumi Bachsin rindu Jakarta? Selama menetap di Surabaya, Arumi ternyata sangat merindukan makanan yang ada di Jakarta lho.
"Pemprov DKI Jakarta harus gerak cepat melakukan penyekatan secara ketat di daerah yang dilintasi pemudik untuk masuk ke Jakarta. Kemudian secara serentak harus melakukan tes PCR antigen sebagai langkah screening tahap awal terhadap para pemudik yang kembali ke Ibu Kota. Jika terbukti reaktif, harus dilarang masuk ke Jakarta. Sudah menjadi konsekuensi bagi masyarakat yang ngotot melanggar peraturan untuk pulang mudik. Saya berharap para petugas bisa tegas dan mempunyai idealisme mengenai hal ini," ujar Kenneth, Senin (17/).
Dari data kepolisian, kata pria yang disapa Kent ini, ada sekitar 1 jutaan warga DKI yang mudik. Jumlah pemudik ini berkurang signifikan dibandingkan tahun lalu, mestinya menandakan aturan peniadaan mudik berjalan cukup efektif.
"Kenyataannya beberapa persen warga yang tinggal di Jakarta juga banyak yang berhasil lolos pulang ke kampung halamannya, oleh karena itu dengan melakukan tes PCR antigen hingga screening kepada para pemudik yang akan kembali ke Jakarta harus lebih di intensifkan lagi, mengingat banyak juga warga yang tidak mudik, demi kebaikan kita semua dan demi menaati peraturan pemerintah, serta dikhawatirkan warga DKI Jakarta yang nekat pulang mudik kemarin, jika kembali masuk ke Jakarta bisa membawa virus Covid-19," jelas dia.
Menurut dia, untuk menangkal penyebaran Covid-19 tidak bisa hanya mengandalkan herd immunity atau kekebalan kelompok. Tetapi, Menjalankan Protokol Kesehatan dengan menjaga jarak tetap sangat penting dilakukan dan upaya pelacakan kontak (contact tracing) tetap harus dilakukan secara simultan.
"Vaksinasi bukanlah satu-satunya penangkal untuk melawan virus Covid-19. Artinya warga yang sudah divaksin dua kali juga tidak menutup kemungkinan akan bisa terpapar Covid-19 jika tidak mengindahkan protokol kesehatan, tetaplah menjaga jarak hingga tetap selalu memakai masker," harap Kent.
Baca juga:
Polda Metro Prediksi Puncak Arus Balik Mudik pada 21-22 Mei
Ini Syarat Terbaru Naik Kereta Jarak Jauh
Penumpang Bus di Garut Diharuskan Bawa Surat Bebas Covid-19
Simak Syarat Penerbangan Terbaru Lion Air Group Pasca Peniadaan Larangan Mudik
Ini Syarat Utama Masuk Jakarta usai Libur Lebaran