Eksisnya Ratna Sarumpaet, selalu nongol saat ada gusuran
Mengaku perwakilan aktivis, wanita berambut pendek ini sering kali nongol saat ada penggusuran dilakukan Pemprov DKI.
Nama Ratna Sarumpaet belakangan eksis. Mengaku perwakilan aktivis, wanita berambut pendek ini sering kali nongol saat ada penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta.
Dalam setiap aksinya, Ratna mewakili suara warga menolak adanya penggusuran. Ratna memang cukup vokal menentang kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang dinilainya tak pro rakyat miskin.
"Saya ingin fokus bela warga yang menjadi korban penggusuran," ujarnya sekitar April 2016 lalu.
Kemarin, saat petugasa Satpol PP menertibkan hunian ilegal warga di Rawajati, Kalibata, Jakarta Selatan, Ratna sudah menampakkan batang hidungnya sejak pagi. Sama seperti yang sudah-sudah, ibu dari artis cantik Atiqah Hasiholan ini menyatakan penggusuran membuat warga miskin terlantar.
"Logika Ahok memanusiakan kaya gimana," kecam Ratna yang datang mengenakan pakaian serba hitam.
Dia menilai apa yag dilakukan Ahok, sapaan Basuki, lebih kejam dari pemerintahan era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Seoharto.
"Bapak jangan ikut-ikut kata Ahok dong, kalau begini masih mendingan Soeharto," ucapnya dengan nada meninggi.
Ratna juga yakin iming-iming hunian pengganti yang dijanjikan Ahok ujung-ujungnya akan memberatkan warga miskin.
Tak cuma kemarin, Ratna juga pernah eksis saat Pemprov DKI menggusur hunian di kawasan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu. Menurutnya, Luar Batanh kawasan cagar budaya yang tak boleh seenaknya ditertibkan.
"Wilayah Luar Batang inikan bagian dari cagar budaya. Jadi saya waktu dengar akan digusur, saya terganggu dan menolak. Bukan berarti yang lain-lain saya tidak terganggu, tetapi cara penggusuran itu sudah tidak boleh," kata Ratna kala itu.
Apalagi, sambungnya, di sana juga terdapat Masjid Jamie Keramat Luar Batang dan makam habib. Buat warga sekitar dan sebagian warga Jakarta, tempat itu sangat mempunyai nilai sejarah.
"Persoalan lain Heritage utamanya Luar Batang salah satunya masjid. Masjid ini sudah bagian dari sejarah. Kalau rakyat digusur lalu masjid jadi apa, jadi pajangan. Itu tidak bisa, masjid itu ada human-nya. Itu dua hal yang tidak bisa dipisahkan antara masjid dengan human. Begitu human-nya dipindahkan lalu ini masjid gunanya apa," ucapnya.
Sebagai bentuk penolakan, dia siap pasang badan saat penggusuran Luar Batang.
"Saya akan pasang badan terhadap penertiban wilayah Luar Batang ini. Saya tidak mau lagi kecolongan seperti Kampung Pulo dan Kalijodo. Saat penggusuran saya akan lawan," tegasnya.
Saking getolnya menyuarakan penolakan penertiban Luar Batang, saat hari H dia malah digelandang polisi. Ratna dianggap sebagai provokator.
Baca juga:
Ogah pindah ke Rusun Marunda, warga pilih dirikan tenda di Rawajati
Kisah Ilyaskarim, veteran 45 yang rumahnya kena gusur di Rawajati
1 Warga Rawajati dibawa ke rumah sakit usai lihat rumahnya digusur
Sebelum pembongkaran, Pemkot 2 kali dialog dengan warga Rawajati
Posko FBR tak tersentuh saat penggusuran bangunan di Rawajati
Ahok akan berikan kios biar warga Rawajati tetap berdagang
Pemkot Jaksel tegaskan penggusuran Rawajati sudah sesuai prosedur
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.