Fakta-fakta mencengangkan dari komplotan penjambret Dirjen PUPR
Beberapa fakta yang berhasil diungkap oleh kepolisian. Kasus ini masih terus diselidiki dan masih dalam pencarian tersangka yang masih berstatus sebagai buronan.
Sejauh ini polisi masih sanggup menangkap dua orang pelaku penjambretan Dirjen PUPR. Kejadian tersebut telah mengakibatkan Syarief Burhanudin terluka cukup parah dan sampai sekarang masih dirawat di rumah sakit.
Dirjen PUPR dijambret oleh sekelompok orang pada hari Minggu, 24 Juni 2018. Syarief mengalami patah tulang di bahu kiri saat berolahraga sepeda di Kota Tua. Kini korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra Jakarta.
-
Bagaimana konten kriminal dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan memecahkan masalah? Dengan mengikuti petunjuk dan alur cerita yang rumit, serta berusaha mengungkapkan misteri, dapat melibatkan otak dan membuat perjalanan menjadi lebih produktif.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa saja fungsi sidik jari selain untuk bukti kriminal? Setiap orang memiliki dua gagasan tentang sidik jari: pertama, sidik jari membantu meningkatkan cengkeraman. Kedua, sidik jari membantu meningkatkan persepsi sentuhan,” kata Roland Ennos, peneliti biomekanik dan profesor biologi tamu di Universitas Hull di Inggris, dikutip dari Live Science.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Siapa saja penerus para Jenderal Polisi? Ipda Muhammad Yudisthira Rycko anak Komjen Rycko Amelza Dahniel. Yudisthira lulusan Akpol 51 Adnyana Yuddhaga. Ipda Jevo Batara anak Irjen Napoleon Bonaparte. Jevo polisi muda berparas tampan. Iptu Ryan Rasyid anak Irjen Hendro Pandowo. Ryan baru lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Ipda Adira Rizky Nugroho anak Irjen (Purn) Yazid Fanani. Adira peraih Adhi Makayasa Dia lulusan Akpol Angkatan ke-53 tahun 2022. Iptu Danny Trisespianto Arief Anak mantan Kapolri Sutarman.
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Saat itu, Syarief tengah bersepeda ke arah Kota Tua. Tiba-tiba kedua pelaku yang berboncengan motor menarik tasnya hingga terjatuh. Korban lalu terseret sepeda motor para tersangka.
Sempat terjadi perlawanan saat petugas akan meringkus para pelaku. Tindak tegas pun dilakukan dengan menghadiahi keduanya dengan timah panas polisi. Pelaku AA alami luka tembak di kaki, sementara FS terpaksa ditembak mati.
Dari catatan polisi, para pelaku memang merupakan kawanan penjahat jalanan yang kerap keluar masuk penjara. Bahkan belakangan terkuak, AA dan FS tergabung dalam sindikat yang bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara.
Berikut ini sejumlah fakta yang dibongkar polisi terkait aksi penjambretan yang menimpa Dirjen PUPR di Kota Tua:
1. Apel Pagi
Penjambret Dirjen PUPR adalah pemain lama. AA dan FS juga residivis yang telah berulang kali masuk penjara dan bagian dari sindikat besar di Jakarta yang bermarkas di Teluk Gong.
Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Hengki Hariyadi, seluruh kelompok yang berbasis di Teluk Gong melakukan aksi kriminalnya dengan menyebar ke seluruh wilayah Jakarta.
Sebelum mencari mangsa, sindikat ini kerap menggelar apel pagi guna menyusun strategi. Strategi seperti apa? Pertama, bisa untuk menentukan barang apa yang akan dirampas dalam hitungan detik. Seperti tas, dompet, HP, laptop, kalung, dan lain-lain.
Kedua, melihat lokasi penjambretan. Ini menjadi salah satu faktor penting agar aksi kejahatan berhasil dilakukan.
Hal ketiga yang dirapatkan dari tukang jambret, siapa korbannya. Karena wanita dianggap lebih lemah, aksi penjambretan kerap terjadi pada kaum hawa. Siang harinya, mereka kembali kumpul di Teluk Gong membawa hasil curian.
2. Lima kelompok
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Usai aksi penjambretan terhadap Dirjen PUPR, sebuah tim khusus dibentuk. Dalam waktu tiga hari, keberadaan AA dan FS berhasil dilacak.
AA alias Agustina ditangkap di salah satu kontrakan di kawasan Teluk Gong, Jakarta Utara. Tertangkapnya AA membawa polisi pada Frengky alias FS. Saat akan diringkus di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, FS melakukan perlawanan. Polisi terpaksa menembak mati pelaku.
Selain AA dan FS, polisi juga berhasil menangkap lima kelompok lain yang tergabung dalam sindikat kriminal di Teluk Gong. Kelima kelompok sindikat Teluk Gong ini berkaitan dengan Agustina dan Frengky, pelaku yang menjambret Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanudin.
3. Tembak Mati
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Perlawanan sengit terjadi saat polisi berhasil menemukan para pelaku penjambretan. AA yang berusaha kabur dari kontrakannya diberi timah panas polisi di kaki kanannya. Sementara FS terpaksa ditembak mati lantaran melakukan perlawanan.
4. Tenda Oranye
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Dari catatan polisi, tersangka AA dan FS adalah kawanan penjahat jalanan yang kerap beroperasi lima kali dalam sehari di sejumlah titik di kawasan Jakarta.
Biasanya mereka berkumpul di tenda oranye di kawasan Teluk Gong sebelum beraksi. "Setiap hari mereka menjambret di seluruh wilayah dan balik ke tenda oranye untuk menadahkan hasil jambretnya," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi.
5. Big Bos Jambret Diburu
jambret pupr ©2018 liputan6.com
Uniknya, kelompok jambret yang berbasis di Teluk Gong Jakarta Utara ini diinstruksikan satu orang berinisal M yang disebut Big Bos.
Polisi mengaku telah mendeteksi keberadaannya. Tugas M dalam sindikat Teluk Gong, yakni mengkoordinir para jambret yang ada di Jakarta. Selain itu, M bertindak sebagai penadah besar barang-barang hasil kejahatan.
Saksikan video pilihan selengkapnya di bawah ini:
Itulah beberapa fakta yang berhasil diungkap oleh kepolisian. Kasus ini masih terus diselidiki dan masih dalam pencarian tersangka yang masih berstatus sebagai buronan. Semoga kawanan jambret tersebut bisa segera diberantas tuntas sampai ke akarnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/mg2)