FOTO: Siap-Siap, Jakarta Hadapi Puncak El Nino pada Agustus-September 2023
Fenomena tersebut ditakutkan akan mengakibatkan kekurangan produktivitas pangan karena kurangnya ketersediaan air. Simak selengkapnya!
Fenomena tersebut ditakutkan akan mengakibatkan kekurangan produktivitas pangan karena kurangnya ketersediaan air. Simak selengkapnya!
FOTO: Siap-Siap, Jakarta Hadapi Puncak El Nino pada Agustus-September 2023
Fenomena El Nino yang melanda Indonesia, termasuk Jakarta, diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Agustus-September 2023. Menurut BMKG, suhu udara di Jakarta akan berkisar 22 hingga 34 derajat celcius pada siang hari, dengan kelembaban 50-80 persen.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati telah memprediksi ancaman El Nino akan mengalami puncak pada Agustus-September.
Fenomena tersebut ditakutkan akan mengakibatkan kekurangan produktivitas pangan karena kurangnya ketersediaan air. Oleh karena itu, pemerintah berupaya melakukan antisipasi dari bulan Februari-April dan akan terus diperkuat.
- FOTO: Melihat Fenomena Kulminasi Utama, Hari Tanpa Bayangan di Jakarta
- FOTO: Fenomena El Nino dan Cuaca Panas Diprediksi Bertahan hingga Akhir Tahun 2023
- FOTO: Penjualan AC Stagnan di Tengah Cuaca Panas Musim Kemarau
- FOTO: Razia Uji Emisi Diuji Coba di Jakarta Mulai Hari Ini, Segini Dendanya Jika Tak Lolos
Selain itu, pemerintah melalui BMKG mengimbau masyarakat untuk melakukan sejumlah hal dalam menghadapi fenomena iklim El Nino. Langkah-langkah tersebut antara lain terus menjaga lingkungan, mengatur tata kelola air, hingga beradaptasi terhadap pola tanam.
"Juga terus memonitor perkembangan informasi cuaca dan iklim yang sangat dinamis dari waktu ke waktu dari BMKG," tandas Dwikorita usai rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 18 Juli 2023.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan, stok pangan untuk warga DKI Jakarta aman untuk menghadapi dampak El Nino.
Stok Pangan di Jakarta Aman
Meski sumber pangan yang masuk DKI Jakarta umumnya berasal dari daerah penyangga Ibu Kota dan daerah lainnya, namun telah ada kerja sama pengadaan stok pangan.
"Sejauh ini 98 persen pangan Jakarta itu kan berasal dari luar," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati saat dikonfirmasi, Dikutip dari Antara, Senin (31/7/2023).
Menurut Suharini, kebutuhan pangan Jakarta berupa beras diperkirakan aman karena Jakarta memiliki 414 hektare lahan sawah yang hasilnya digunakan untuk membantu penyediaan kebutuhan pangan dari luar Ibu Kota. "Terluas ada di Jakarta Utara 300 hektare sekian, sisanya ada di Jakarta Barat dan Timur," kata Suharini.