Gagas Jakarta Fund, Pramono Anung Bakal Siapkan Dana Rp3 Triliun dari APBD Jakarta
Pramono akan menyisihkan Rp2 triliun sampai Rp3 triliun dari sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) APBD Jakarta untuk pendanaan program Jakarta Fun.
Gagas Jakarta Fund, Pramono Anung Bakal Siapkan Dana Rp3 Triliun dari APBD JakartaGagas Jakarta Fund, Pramono Anung Bakal Siapkan Dana Rp3 Triliun dari APBD JakartaCalon Gubernur Jakarta Nomor Urut 3, Pramono Anung berkomitmen meningkatkan pemasukan untuk Provinsi Daerah Khusus Jakarta. Salah satu caranya melalui program Jakarta Funding yang direalisasikan bila pasangan Pramono Anung-Rano Karno terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur.
Hal itu diungkap Pramono usai berdialog dengan warga Ancol Barat, Jakarta, Sabtu (12/10).
Pramono akan menyisihkan sedikitnya Rp2 triliun sampai Rp3 triliun dari sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) APBD Jakarta untuk pendanaan program Jakarta Fund.
"Dana SiLPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran)-nya APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Jakarta yang rata-rata Rp5 triliun - Rp6 triliun setiap tahunnya kenapa enggak diambil Rp3 triliun untuk Jakarta Funding," jelas Pramono
Dia mengatakan, Jakarta selama ini hanya mengandalkan pajak, retribusi, dan deviden BUMD sebagai pendapatan daerah. Karena itu, dia menilai, diperlukan terobosan baru untuk menambah pemasukan daerah.
"Jakarta harus mempunyai temuan-temuan baru inovasi baru untuk menambah income atau revenue," ujar dia.
Konsep Dana Abadi
Dia mengatakan, konsep dana abadi ini mirip dengan "Indonesia Investment Authority" (INA) atau lembaga "sovereign wealth fund" Indonesia yang digunakan untuk pembangunan.
Saat diinisiasi pada 2,5 tahun lalu, dana awal INA hanya sekitar Rp6 triliun, namun kini sudah berkembang menjadi Rp150 triliun dengan pengelolaan yang profesional dan terbuka.
Konsep serupa bisa diterapkan di Jakarta lewat dana abadi. Dengan total APBD sekitar Rp86 triliun, Jakarta dinilai memiliki modal dasar yang baik.
Jika dikelola secara profesional, dana ini nanti digunakan untuk keperluan seperti berkebudayaan, berkesenian dan lainnya termasuk pendidikan. Konsep dana abadi Jakarta akan mampu mendukung pengembangan kegiatan kesenian dan kebudayaan di Jakarta.
"Kalau itu bisa dilakukan, Indonesia (INA) saja bisa sampai Rp150 triliun. Kalau 'Jakarta Fund' dikelola secara transparan dan terbuka, 'hire' (mempekerjakan) orang-orang profesional, saya yakin nggak sampai dua tahun dapat Rp20 triliun itu gampang sekali," tandas dia.