Tak Mau Bergantung Pajak, Pramono Anung Bentuk Jakarta Fund Jika Terpilih Jadi Gubernur
Pramono menyebut, Jakarta mendapatkan pemasukan pajak dalam 1 tahun hampir Rp3.000 triliun.
Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta, Pramono Anung menyebut bahwa Jakarta membutuhkan terobosan dalam mendapatkan pemasukan daerah. Menurutnya, Jakarta tidak lagi harus bergantung pada pajak dan retribusi.
Pramono menyebut, Jakarta mendapatkan pemasukan pajak dalam 1 tahun hampir Rp3.000 triliun. Dari jumlah itu, karena pajak menjadi kewenangan pusat, Jakarta hanya menerima kurang lebih 1,5 persen.
"Jadi masih sangat kecil," kata Pramono dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (5/10).
Oleh karena itu, jika dia terpilih sebagai gubernur, Pramono dengan pengalamannya akan membentuk yang namanya Jakarta Funding atau Jakarta Fund supaya ada ada penerimaan baru bagi Jakarta.
Menurut Pramono, konsep Jakarta Fund ini meniru apa yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Jokowi yang membentuk Ina Fund atau Indonesia Fund. Nantinya badan ini akan menjadi investor untuk daerah-daerah yang ada di Jakarta maupun di luar Jakarta.
"Kalau Jakarta Fund dilakukan, revenue-nya Jakarta tidak hanya bergantung pada pajak dan restribusi," ujar Pramono
"Yang penting dikelola secara profesional," sambung Pramono.
Tarung Gagasan saat Debat
Calon Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung pastikan tidak akan menyerang secara personal kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di debat perdana Pilkada Jakarta.
Pramono menyebut, debat harus dijadikan momentum bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk beradu gagasan dan program yang akan ditawarkan ke masyarakat Jakarta.
"Oh enggak (tidak akan menyerang individu), enggak bagi saya pertarungannya adalah pertarungan gagasan ide yang diimplementasikan," kata Pramono kepada wartawan di Jelambar, Jumat (4/10).
Pramono juga bakal menghindari penggunaan singkatan-singkatan yang sulit di mengerti. Dia berjanji akan membahas program dan visi-misi bila terpilih menjadi Gubernur Jakarta.
"Enggak ada yang namanya singkatan-singkatan, enggak lah ini yang mencerahkan, terbuka bertarung ide, gagasan dan program," ucap dia.
Pramono mengatakan, dirinya kebetulan 10 tahun duduk di sekertaris kabinet, sehingga memahami betul persoalan-persoalan yang menghantui warga Jakarta.
"Kebetulan saya kan 10 tahun mengerjakan ini sebagai penjaga dapur sehingga tinggal membuka apa yang saya persiapkan dulu-dulu. Termasuk urusan LRT, MRT, masalah polusi, banjir dan sebagainya termasuk administrasi di pemerintahan Jakarta," ucap dia.