Heboh Bendera Mirip Simbol LGBT Berkibar di Monas saat Aksi Women's March Jakarta
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan ihwal adanya aksi Women's March yang digelar di kawasan Monas.
Jasad media sosial ramai membicarakan sebuah foto yang menjepret sebuah acara di Monas, Jakarta Pusat. Sebab pada foto tersebut, terdapat bendera berwarna pelangi seperti simbol LGBT.
Belakangan diketahui foto-foto tersebut merupakan bagian dari aksi Women's March pada Sabtu, 20 Mei 2023. Dilihat Liputan6.com di akun Twitter @sosmedkeras, akun mengunggah dua foto berkibarnya bendera yang mirip simbol LGBT di tengah aksi Women's March Jakarta 2023 lalu.
-
Di mana foto viral tersebut diambil? Foto-foto tersebut menunjukkan penghinaan terang-terangan terhadap Islam dan warganet meminta pihak berwenang Arab Saudi untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel.
-
Mengapa foto viral tersebut memicu kemarahan netizen? "Kata itu tertulis di bendera Arab Saudi dan teroris Israel telah menantang kehormatan seluruh umat Islam," tulis seorang pengguna media sosial.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa video tersebut viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet."YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud," tulisnya di awal video yang diunggahnya.
-
Apa yang terjadi di video yang viral? Video berdurasi 20 detik tersebut memperlihatkan seseorang yang diklaim sebagai Gibran yang sedang menggendong bayi sambil mengumandangkan takbir.
-
Kenapa foto Komeng di masa muda viral? Hal ini karena penampilannya yang dinilai tampan dan gayanya yang keren.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta Arifin saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan ihwal adanya aksi Women's March yang digelar di kawasan Monas.
Penjelasan Kasatpol PP DKI Jakarta
Arifin juga tak mengetahui adanya bendera atau atribut LGBT yang diikutsertakan dalam aksi tersebut.
"Bendera apa? Saya belum tahu itu, belum dapat laporannya. Ga tau ya, ada yang bilang itu hoaks," kata Arifin di Ruang Pola Bappeda, Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/5).
Arifin berjanji bakal mendalami keaslian dari foto yang dimaksud.
"Kita coba dalami lagi ya, kita dalami lagi ya karena laporannya belum ada ke saya, belum ada," ujar dia.
Pengajuan Izin Kegiatan ke Polisi
Menurut Arifin, biasanya aksi semacam itu selalu ada izin yang diajukan pihak penyelenggara aksi ke kepolisian dan izin itu bukan dilaporkan ke Satpol PP DKI Jakarta.
"Ya pasti ada izinnya, pemberitahuannya ya kepada kepolisian. Bisa dicek artinya kegiatan itu pasti ada pemberitahuan, pemberitahuannya pasti ke kepolisian bukan ke kita," jelas dia.
Dia menambahkan, apabila ada izin yang diajukan sebelumnya, pasti pihaknya akan melakukan pendampingan agar aksi dapat berjalan dengan kondusif.
"Ya kita tidak tahu mereka bikin kegiatan tanggal berapa, hari apa kan kita tidak pernah tahu karena tidak ada pemberitahuan ke kita ya. Kalau ada pemberitahuan pasti juga ada pendampingan," katanya.
Sebelumnya, Women's March Jakarta kembali turun ke jalan, tepatnya pada 20 Mei 2023 dan berjalan dari IRTI Monas dan berakhir di Patung Merak Monas di Pintu Barat Daya.
Aksi ini sebagai wujud untuk membawa suara-suara yang terbungkam dan terkubur agar muncul ke permukaan. Women's March Jakarta 2023, setidaknya menggaungkan 9 tuntutan rakyat.
(mdk/lia)