Ini Dampak Lingkungan Jika Limbah Hewan Kurban Dibuang Sembarangan
Asep mengingatkan pembuangan limbah hewan kurban akan berdampak buruk bagi lingkungan.
Pemprov DKI menegaskan agar masyarakat tidak sembarangan membuang limbah hewan kurban usai melakukan prosesi pemotongan di hari raya idul Adha 1444 H. Pasalnya, limbah dari potongan hewan tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menyebut masyarakat kerap kali membuang sisa hewan kurban berupa jeroan hingga isi perut hewan kurban. Hal itu berdampak limbah menjadi berbahaya karena bisa menyebarkan penyakit.
-
Apa yang dilakukan saat Idul Adha? Idul Adha termasuk salah satu hari raya besar yang diperingati oleh masyarakat Muslim di seluruh dunia. Ini disebut juga dengan hari raya haji atau hari raya kurban. Sebab, Idul Adha bertepatan dengan momentum ibadah haji dan ritual penyembelihan kurban yang dilakukan umat Muslim.
-
Apa yang dimaksud dengan sidang isbat Idul Adha? Sidang isbat Idul Adha adalah proses menentukan atau menetapkan awal bulan Zulhijah dalam kalender Hijriyah.
-
Kenapa Idul Adha disebut sebagai Hari Raya Kurban? Idul Adha juga disebut sebagai Hari Raya Kurban, karena pada hari itu umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
-
Idul Adha itu apa? Idul Adha juga dikenal dengan sebutan Hari Raya Kurban, di mana umat muslim melaksanakan ibadah penyembelihan hewan di setiap perayaan ini.
-
Apa yang Diwan lakukan di hari raya Idul Adha? Diwan membeli sapi kurban hasil dari menjadi seorang YouTuber dan ini adalah potretnya untuk Hari Raya Idul Adha.
-
Apa yang dimaksud dengan 'pengorbanan' dalam konteks Idul Adha? Idul Adha adalah momen untuk mempererat silaturahmi dan persaudaraan. Mari kita teladani ketulusan dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail. Idul Adha mengingatkan kita akan pentingnya memberi dan berbagi.
"Praktik membuang limbah kurban sembarangan ini merupakan praktik yang berbahaya, karena potongan jeroan hewan menjadi media berkembangnya patogen yang dapat menularkan penyakit. Limbah ini bisa membuat kondisi badan air jadi tercemar," ujar Asep dalam keterangannya, Kamis (26/6).
Selain itu, Asep mengingatkan pembuangan limbah hewan kurban akan berdampak buruk bagi lingkungan. Salah satunya menyebabkan penyakit menular seperti Hepatitis,Tifus, dan Penyakit Mata dan Kuku (PMK).
Bahkan berakibat dengan rusaknya ekosistem yang ada di sungai.
“Apalagi terjadi cukup massif, ini dapat mengakibatkan dampak yang sangat luas,” tegas Asep.
“Sederhananya Ikan di Badan Air akan mati jika limbah potongan hewan kurban dibuang ke sana,” lanjutnya.
Sebagai solusinya, ia mengatakan kalau limbah hewan kurban dapat dikuburkan atau dijadikan pakan Maggot BSF.
PJ Gubernur Ingatkan Warganya Tidak Buang Limbah kurban Sembarangan
Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta masyarakat tidak membuang limbah hewan kurban sembarangan. Permintaan ini buntut keluhan banyaknya limbah hewan kurban di permukiman warga.
Heru mengatakan, Perumda Dharma Jaya akan menangani limbah hewan kurban. Dia mengaku sudah membentuk panitia khusus untuk mensosialisasikan larangan membuat limbah hewan kurban sembarangan.
"Mudah-mudahan enggak ada yang buang limbah sembarangan," kata Heru di Balai Kota, Kamis (29/6).
Heru meminta perangkat lurah menindak tegas bila menemukan warga membuang limbah hewan kurban tidak pada tempatnya. Namun, dia tak menyebut sanksi yang akan dijatuhkan kepada warga.
(mdk/ded)