Ini Pemicu Aksi Tembak Menembak Polisi di Rumah Petinggi Mabes Polri
Brigadir J cekcok dengan Barada E di sebuah rumah salah satu petinggi Mabes Polri, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Usai cekcok, Brigadir J meletuskan senjata yang dibawanya.
Brigadir J cekcok dengan Barada E di sebuah rumah salah satu petinggi Mabes Polri, kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Usai cekcok, Brigadir J meletuskan senjata yang dibawanya.
Barada E berhasil mengelak. Dia kemudian balas menembak. Akhirnya, Brigadir J tewas.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Apa itu polisi cepek? Istilah ‘cepek’ sendiri merujuk pada pecahan uang senilai Rp100. Fenomena ini menjadi lebih menonjol melalui popularitas Pak Ogah, seorang tokoh fiktif dalam serial televisi Si Unyil yang tayang pada periode tersebut. Pak Ogah menjadi ikon yang mengatur lalu lintas dan meminta bayaran sejumlah cepek dari pengendara.
Karopenmas Divhumas Mabes Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, insiden polisi tembak polisi itu terjadi pada Jumat (8/7) lalu, sekitar Pukul 17.00 WIB.
"Saat itu saudara Brigadir J berada atau memasuki rumah salah satu pejabat Polri di perumahan Dinas Duren Tiga," jelas Ahmad di Mabes Polri, Jakarta, Senin (11/7).
Kemudian, ada anggota lain atas nama Barada E menegur. Saat itu yang bersangkutan mengacungkan senjata.
"Kemudian melakukan penembakan dan Barada E tentu menghindar dan membalas tembakan terhadap Brigadir J," jelas Ahmad.
Akibat penembakan yang dilakukan Barada E, mengakibatkan Brigadir J meningal dunia. Saat ini kasus sedang didalami. Ditelusuri lebih jauh oleh Propam Mabes Polri dan Polres Jaksel.
"Kasus itu akan didalami sebab kenapa Brigadir J memasuki rumah. Tentunya Barada E yang melakukan pembelaan terhadap serangan yang dilakukan Brigadir J," katanya.
Polri menjamin akan menindak tegas pihak yang berbuat salah dalam kasus ini. Yang jelas, kata Ahmad, Brigadir J menembak lebih dulu usai menanyakan kenapa Barada E ada di situ.
"Brigadir J melakukan penembakan yang bersangkutan ketika dia menanyakan mengapa dia di situ," tambah dia.
Sementara itu, Ahmad mengatakan, memang tugas Barada E untuk berjaga di rumah tersebut. "Tidak ada salah paham ya. Yang jelas Barada E di situ ya dalam rangka stand by memang ada di rumah dinas tersebut," katanya.
(mdk/rnd)