Jadi tersangka, guru JIS dapat dukungan orang tua murid lainnya
Maya sangat yakin Neil dan Ferdinant tidak bersalah.
Polisi menetapkan dua guru di Jakarta International School (JIS), Neil Bantleman dan Ferdinant Tjong, sebagai tersangka kasus pelecehan terhadap muridnya. Ironisnya, mereka malah mendapat dukungan dari beberapa orang tua murid lain juga guru-guru di sekolah itu..
Bentuk dukungan itu mereka sampaikan dengan cara menancapkan papan bertuliskan 'We Stand For You Neil & Ferdi, Naga...Naga...Naga!!! OI...OI...OI, We Stand With You Ferdi & Neil, dan Let Ferdi & Neil Free', di halaman depan sekolah. Ada juga bunga, satu balon kuning dan sepuluh lilin.
Maya, salah satu orang tua murid yang ditemui di lokasi mengatakan, dukungan ini mereka lakukan atas inisiatif sendiri. Dia yakin sekali Neil dan Ferdinant memang tidak bersalah dan bukan pelaku pedofilia.
"Dukungan moril untuk Pak Ferdi dan Niel bahwa kita selalu mendukung, kita yakin mereka tidak bersalah. Tadi malam kita pasang lilin dan bunga itu dukungan karena memang tidak bersalah," ujar Maya.
Dia mengatakan, dukungan itu dibuat oleh guru JIS, murid JIS, Alumni JIS dan orang tua JIS. Menurutnya, dukungan yang mereka berikan tak berharap imbalan, hanya bentuk empati pada Niel dan Ferdi.
"Kita tidak mengharapkan apa-apa. Kenapa segitunya kita membela dan memikirkan Neil dan Ferdi, karena mereka tidak bermasalah," belanya.
-
Bagaimana cara Fakultas Filsafat UGM menangani kasus pelecehan seksual? Pada prinsipnya Fakultas Filsafat UGM konsisten untuk penanganan kasus-kasus kekerasan seksual. Laporan tentang adanya korban dan lain sebagainya belum ada," urai Iva.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Mengapa para pemijat difabel netra di Yogyakarta rentan terhadap pelecehan seksual? Arya sendiri tidak tinggal di losmen, melainkan di asrama sekolah dengan biaya yang cukup murah. Rawan terkena pelecehan Di tahun yang sama, Arya pertama kali memperoleh pengalaman tak menyenangkan dilecehkan oleh salah seorang pasiennya. Hari sudah hampir malam ketika ia sedang bersiap memulai kerja lepasnya sebagai pemijat di losmen itu. Tak lama kemudian, datanglah seorang pasien. Dari suaranya, Arya menduga kalau ia adalah seorang lelaki paruh baya.
-
Kapan pelecehan seksual terhadap korban terjadi? Menurutnya, korban mengalami pelecehan seksual oleh pelaku selama kurun waktu enam bulan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.