Jadi tersangka kasus pencabulan, rumah Agus jadi tontonan warga
Ketua RT mengaku tidak menyangka Agus ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan.
Polda Metro Jaya menetapkan tetangga bocah Neng (9) Agus sebagai tersangka kasus pencabulan remaja berinisial T (15). Dari hasil pemeriksaan, DNA milik Agus juga terdapat di kaos kaki milik Neng. Sejak semalam rumah sekaligus warung tempat dia berjualan sudah dipasangi garis polisi setelah ditemukan beberapa alat bukti perbuatan Agus.
Pagi ini warga sekitar lokasi berbondong-bondong mendatangi warung Agus di Kampung Rawa Lele, RT 4 RW 7 Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Tidak hanya warga sekitar rumah korban dan Agus, banyak juga warga berasal dari wilayah kalideres. Rata-rata mereka penasaran dengan kasus yang menjerat Agus dan tragisnya pembunuhan bocah Neng.
-
Kapan kerangka anak dan cincin perak ditemukan? Selama penggalian pada 2024, telah ditemukan kerangka anak di lapisan yang diperkirakan berusia 7.600 tahun dan cincin perak yang diduga digunakan untuk bayi.
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Kapan makam dukun dan bayi tersebut ditemukan? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Bagaimana cara mengatasi bibir anak yang kering dan pecah-pecah? Berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi bibir kering yang dialami Si Kecil: 1. Penuhi Kebutuhan Cairannya Biasakan Si Kecil untuk rutin minum air putih. Cara ini akan membuat anak tetap terhidrasi dan meredakan bibir kering yang dialaminya. Selain itu, rutin minum air putih akan menjaga kulitnya tetap sehat. Biasanya anak umur 1–3 tahun membutuhkan sekitar 5 setengah gelas air putih setiap harinya. Jangan lupa untuk juga memberikan asupan sayur dan buah berkadar air tinggi seperti kol, bayam, sawi, brokoli, semangka, strawberry, atau jeruk. 2. Oleskan Madu atau ASI Madu adalah salah satu bahan alami yang berkhasiat untuk melembabkan bibir dan melindungi bibir dari pecah-pecah. Tak hanya itu, madu juga bisa membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dan kering dari bibir. Bunda bisa mengoleskan madu organik secara merata ke bibir Si Kecil jika usianya di atas 1 tahun. Untuk anak di bawah 1 tahun, ASI atau minyak kelapa yang mengandung asam laurat bisa menjadi alternatif. 3. Ajarkan Anak untuk Tidak Menjilat Bibirnya Menjilat bibir kasar dan kering adalah reaksi alami, tetapi hal ini justru akan memperparah kondisi. Ajarkan Si Kecil untuk tidak menjilat bibirnya, dan jika melihatnya menjilat bibir, ingatkan untuk menghentikannya. Anda juga bisa membersihkan bibirnya secara perlahan dengan sikat gigi yang bulunya lembut. 4. Bersihkan Bibir AnakCoba lap atau bersihkan bibir anak setiap kali setelah ia makan dan ngemil. Ini akan membantu mencegah kotoran menumpuk dan merusak kelembapan bibir. 6. Gunakan Humidifier Penggunaan humidifier dapat membantu menjaga kelembaban udara di dalam ruangan, melawan bakteri, dan jamur. Dengan demikian, tubuh anak terhindar dari udara kering yang dapat menyebabkan bibir kering. Pastikan humidifier ditempatkan di tempat yang sering dikunjungi Si Kecil, seperti kamar tidur atau tempat bermainnya di rumah. Jangan lupa untuk mengikuti instruksi produk humidifier agar tetap higienis dan aman.
-
Kapan bentuk kaki bayi biasanya akan lurus? Seiring dengan perkembangan bayi dan pertumbuhan tulangnya, bentuk kaki yang bengkok ini biasanya akan lurus dengan sendirinya saat otot dan tulang mereka semakin kuat dan mereka mulai belajar berjalan.
"Mau lihat saja. Penasaran. Saya nonton di TV, katanya dia (Agus) ini pencabulan, tapi bukan si Neng," kata Susi, warga Kalideres di lokasi, Jumat (9/10).
Dari pantauan merdeka.com, warga berkerumun di sekitar warung Agus. Ada yang berdiri di depan warung yang sudah dipasang garis polisi, ada yang mencoba mengintip di sela tembok karena penasaran.
Ketua RT 4 RW 7, Misad mengaku tidak menyangka Agus ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan. Dia hanya tahu rekam jejak Agus sebagai seorang residivis untuk kasus narkoba. "Saya tahu kalau dia dulu kasus narkoba, masuk koran juga. Untuk kasus pencabulan tidak tahu," ucapnya.
Sebelumnya, polisi telah menetapkan Agus sebagai tersangka pencabulan dengan korban T (15). Awalnya Agus diperiksa sebagai saksi atas kasus pembunuhan bocah PNF (9) atau yang akrab disapa Neng.
Dalam pengembangan kasus Neng, polisi menemukan kasus lain yang melibatkan A. Selain pencabulan, Agus juga terbukti kerap menggunakan barang haram narkoba. Agus sempat ditahan terkait hasil tes urine dirinya yang positif menggunakan narkoba, bukan karena kasus pembunuhan Neng.
"Jadi si Agus ini kami lakukan penangkapan karena hasil urinenya positif methamphetamine. Penangkapan untuk jangka waktu 3 hari. Kasus ditangani Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya," kata Krishna melalui pesan singkat kepada merdeka.com, Rabu (7/10) malam.
(mdk/noe)