Jakarta Kembali jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Kalahkan Qatar dan Baghdad
Masyarakat pada kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk memakai masker jika melakukan aktivitas di luar rumah atau outdoor.
Jakarta terpaut 5 poin lebih tinggi dari Doha, Qatar.
Jakarta Kembali jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Kalahkan Qatar dan Baghdad
DKI Jakarta kembali menjadi kota dengan kualitas udara terburuk sedunia pada Minggu (20/8) pagi. Tingkat polusi udara di Jakarta berada pada level tidak sehat. Data tersebut berdasarkan parameter kualitas udara IQAir per pukul 06.00 WIB. Dalam situs iqair.com disebutkan, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta berada di angka 161 AQI US. "Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 14.9 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," tulis situs IQAir, Minggu (20/8).
Jakarta terpaut 5 poin lebih tinggi dari Doha, Qatar yang menduduki peringkat kedua kota dengan kualitas udara terburuk 156 AQI US (tidak sehat).
Sementara, Baghdad, Iraq berada di peringkat ketiga kota terpolutan di dunia dengan angka 154 AQI US. Disusul Delhi, India dengan 141 AQI US.
Masyarakat pada kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk memakai masker jika melakukan aktivitas di luar rumah atau outdoor.
Selain itu, masyarakat disarankan untuk menghindari aktivitas outdoor, tutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor serta nyalakan penyaring udara.
Kondisi Jakarta pada dua hari terakhir yakni 18-19 Agustus 2023 masuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif. Range atau tingkat polusi udara berada pada angka 120-141.
Ternyata, tak hanya Jakarta yang mengalami tingkat polusi udara tidak sehat. Ada beberapa wilayah lainnya di Indonesia yang masuk kategori polusi udara tidak sehat per 20 Agustus 2023.
Berikut rincian wilayah masuk kategori polusi udara tidak sehat di Indonesia: - Kota Pontianak, Kalimantan Barat: 191 - Tangerang Selatan: 185 - Terentang, Kalimantan Barat: 168 - Kota Bandung, Jawa Barat: 165 - Jakarta: 159 - Mempawah, Kalimantan Barat: 152 - Kabupaten Serang, Banten: 152 - Kota Denpasar, Bali: 151 - Sintang, Kalimantan Barat: 140 - Kota Semarang, Jawa Tengah: 137
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas untuk membahas polusi udara di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) pada Senin (14/8) kemarin. Jokowi menyoroti kualitas udara di Jabodetabek yang sangat-sangat buruk. Jokowi mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jabodetabek. Salah satunya, karena kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tinggi.
Kemudian, dia menuturkan penyebab lainnya adalah pembuangan emisi dari transportasi. Selain itu, kata Jokowi, polusi udara diakibatkan aktivitas industri di Jabodetabek.