Jalan Muhammad Al Fatih di Jakarta Dinilai Lebih Diterima daripada Kemal Ataturk
Fadli menilai nama Jalan Muhammad al Fatih atau Sultan Mehmet II, akan lebih diterima mayoritas masyarakat Indonesia.
Pemerintah berencana mengganti nama sebuah ruas jalan di DKI Jakarta dengan Mustafa Kemal Ataturk. Hal ini merupakan bentuk penguatan hubungan dan tata krama diplomatik antar kedua negara. Sebelumnya, Turki telah merestui jalan bernama Achmad Soekarno di depan KBRI Ankara.
Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon mengapresiasi penamaan jalan Achmad Soekarno. Menurutnya ini langkah yang bagus untuk meningkatkan hubungan diplomatik Indonesia-Turki.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Kapan Masjid Raya Badiuzzaman dibangun? Melansir dari beberapa sumber, Masjid Raya Badiuzzaman dibangun sekitar tahun 1885 atau sekitar 1306 Hijriah oleh seorang Raja Sunggal bernama Datuk Badiuzzaman Surbakti asal Suku Karo.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Kapan Ammar Zoni tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat? Mantan suami Irish Bella ini tiba di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat menggunakan mobil tahanan sekitar pukul 10.50 WIB.
-
Apa yang dilakukan anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta saat rapat paripurna? Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan tengah bermain game slot saat rapat paripurna penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2022 di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
Namun Fadli menilai sebagai timbal balik, Mustafa Kemal Ataturk yang sekuler kurang cocok menjadi nama jalan di Jakarta. "Figur ini tak hanya kontroversi di Turki, tapi juga di Indonesia," kata Fadli, Selasa (19/10).
Fadli menilai nama Jalan Muhammad al Fatih atau Sultan Mehmet II, akan lebih diterima mayoritas masyarakat Indonesia. Sultan Al Fatih adalah penakluk Konstantinopel tahun 1453 pada usia 21 tahun. Banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui sejarah salah satu penakluk terbesar tersebut.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pemberian nama jalan dengan tokoh Turki merupakan bentuk kerjasama kedua negara. Rencananya salah satu jalan di kawasan Menteng, Jakarta Pusat akan diganti dengan nama tokoh Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
"Penamaan jalan itu kan bagian kerja sama antar negara antara pemerintah jadi itu kerjasama antara Indonesia dan pemerintah Turki. Kita juga saling membantu, saling menghormati," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (18/10).
Riza menyatakan kantor KBRI di Turki telah diganti dengan nama Presiden Soekarno. Kata dia, penamaan jalan dengan tokoh Turki telah diusulkan.
"Kebetulan nama yang diusulkan dari mereka ya Ataturk. Ya kita saling menghormati menghargai antar negara," ucapnya.
Baca juga:
Tanggapan MUI Soal Wacana Mustafa Kemal Attaturk Jadi Nama Jalan di Jakarta
Sejarawan soal Mustafa Kemal Ataturk Jadi Nama Jalan di Menteng: Tokoh Kontroversial
Pemerintah Ingin Jadikan Mustafa Kemal Ataturk Sebagai Nama Jalan di Jakarta
Dubes RI: Pemberian Nama Jalan di Jakarta Bagian dari Praktik Tata Krama Diplomatik