Jawab Budi Waseso, Djarot tak mau gegabah tutup diskotek Illigals
"Kita selalu kerja sama dengan BNN. Pemda enggak bisa langsung operasi loh, nanti dianggap mencari-cari loh. Karena itu harus dari pihak kepolisian," kata Djarot.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai kurang tegas dalam menindak diskotek yang di dalamnya terdapat narkoba, khususnya diskotek Illigals. Mendegar hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku tidak mau gegabah melakukan penindakan.
"Kita selalu kerja sama dengan BNN. Pemda enggak bisa langsung operasi loh, nanti dianggap mencari-cari loh. Karena itu harus dari pihak kepolisian," kata Djarot di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (30/3).
Apa yang dikatakan Djarot ini sekaligus menjawab Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Bidi Waseso yang menilai Pemprov DKI Jakarta tidak konsisten dalam menutup diskotek yang di kedapatan narkoba.
Mantan Wali Kota Blitar ini mengatakan bahwa aturan pemda sudah jelas dalam menindak lanjuti diskotek yang di dalamnya terdapat narkoba. Pemprov DKI akan segera menutup diskotek tersebut jika dua kali kedapatan memiliki narkoba.
"Pasti. Pasti. Kalau aturan kita jelas. Kalau narkoba kemudian operasi dia kena sekali kemudian yang kedua langsung kita tutup," tegasnya.
Sebelumnya, Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN) Bidi Waseso kecewa dengan upaya penindakan Pemprov DKI Jakarta tidak menutup diskotek Illigals, Jakarta Barat. Padahal, saat penggerebekan didapati pengunjung yang positif menggunakan narkoba.
"Hasil operasi yang ada di DKI, Khususnya di tempat hiburan malam di beberapa tempat semua pengujungnya positif narkoba, maka kita sudah membuat surat kepada Pemerintah DKI untuk tempat-tempat hiburan malam tersebut ditutup sesuai dengan perjanjian yang lalu," ujar Kepala BNN Komjen Budi Waseso.
Kekecewaan Budi bukan tanpa alasan. Ia menilai Pemprov DKI melanggar komitmen pemberantasan narkoba yang sudah disepakati dengan BNN beberapa waktu lalu.
"Jika tidak ditutup maka sama saja Pemerintah DKI tidak komitmen, dan melakukan pembiaran terhadap pengedaran narkoba di DKI Jaya, saya berharap Pemerintah DKI tidak mentolerir hal ini," tegasnya.
Baca juga:
Polemik pengunduran diri Ahok dan pelantikan Djarot
Mendagri minta Pemprov & DPRD tak hambat program Anies masuk APBD-P
Mendagri sebut banding jaksa hambat Djarot dilantik jadi gubernur
Djarot serahkan penindakan warga sahur on the road ke Polda Metro
Besok, DPRD gelar paripurna istimewa bahas gubernur definitif DKI
Kegeraman Budi Waseso akibat Djarot tak tutup diskotek bernarkoba
Seruan persatuan di bulan suci Ramadan
-
Siapa anggota Warkop DKI selain Dono? Setelah itu, Dono bergabung dengan almarhum Kasino dan Indro Warkop untuk membentuk trio Warkop DKI yang kemudian sukses di industri perfilman Indonesia.
-
Kapan Sholawat Busyro dibaca? Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, dikisahkan bahwa sholawat busyro berasal dari kisah Habib Hasan Baharun yang bermimpi didatangi oleh Rasulullah SAW. Lebih lanjut disebutkan bahwa Rasulullah SAW membacakan sholawat busyro sebagai bentuk kasih sayang beliau kepada umatnya. Kejadian tersebut bertepatan dengan malam Asyura' pada tanggal 10 Muharram.
-
Kapan Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.
-
Apa yang diluncurkan oleh Didit Hediprasetyo? Kemeriahan menyelimuti acara peluncuran jersey resmi kontingen Indonesia untuk Olimpiade Paris 2024.
-
Siapa suami Dastia Prajak? Dilansir dari akun Instagram pribadinya, ia diketahui menikah dengan seorang pria bernama Dimas.
-
Dimana Hanung Cahyo Saputro dilantik? Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik pejabat Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro di Gradhika Bhakti Praja Building, Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jalan Pahlawan No 9 Semarang pada Minggu (24/9) kemarin.