Kabel Listrik Rumah Pompa Dukuh Atas 2 Kali Dirusak Orang Tak Dikenal
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat berharap kabel meteran bisa direlokasi ke area rumah pompa.
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat mengonfirmasi ada upaya perusakan kabel kawat listrik rumah pompa air di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pada Kamis 14 Januari 2021. Kejadian serupa pernah terjadi pada 2020.
"Memang di Dukuh Atas ini kejadian yang kedua, kejadian pertama ada orang tidak dikenal sekitar jam 3 atau 4 pagi ada berada di areal rumah pompa. Saat itu ketika ditangkap oleh petugas jaga kita memang (orang tidak dikenal) dalam pengaruh alkohol kemudian ditemukan ada senjata tajam," ujar Kepala Seksi Jalan Jembatan & Kelengkapan Jalan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat, Yudha Catur Suharnanto, Kamis (21/1).
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Di mana banjir di Bandung terjadi pada Kamis (11/1) lalu? Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Bandung pada Kamis (11/1) lalu. Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Yudha menjelaskan, upaya perusakan yang terjadi pada pada 14 Januari tersebut adalah upaya perusakan kabel pengawat yang berfungsi membaca meteran listrik yang menyambung ke rumah pompa Dukuh Atas. Untuk operasional, Yudha memastikan tidak berpengaruh.
Hanya saja, imbuh Yudha, pihaknya mengantisipasi jika perusakan berlanjut ke operasional rumah pompa. Untuk itu, Dinas Bina Marga mengajukan agar rumah meteran listrik tersebut berada di dalam areal rumah pompa.
"Kita juga coba usul ke PLN untuk meterannya ini agar dipindah ke dalam lingkungan rumah pompa karena meteran listrik sekarang itu ada di luar rumah pompa Dukuh Atas," ujarnya.
Lebih lanjut, Yudha khawatir jika kejadian seperti ini terulang akan dimanfaatkan pihak tertentu untuk melakukan counter politik. Sebab, menurutnya dibanding dampak teknis penggiringan opini politik lebih mengganggu kinerja petugas rumah pompa.
"Dampak politiknya yang sangat besar karena ini lokasinya strategis, ibaratnya kalau Pak Gubernur sekarang ini salah sedikit langsung viral. Walaupun secara teknis bisa diatasi, dan korban jiwa tidak ada," jelasnya.
Atas kejadian ini, pihaknya belum melapor ke pihak polisi. Yang jelas, ia mengatakan, Suku Dinas Bina Marga Jakarta Pusat berharap kabel meteran bisa direlokasi ke area rumah pompa.
Pemprov DKI Siagakan 487 Unit Pompa Antisipasi Banjir
Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyediakan 487 unit pompa air sebagai penanggulangan banjir. Jumlah pompa tersebar di 178 lokasi rumah pompa.
Dikutip melalui akun instagram @dkijakarta satu dari sekian sistem pengendali air yang cukup penting di Jakarta berada di rumah pompa Pluit, Jakarta Utara. Dijelaskan bahwa rumah pompa Pluit terus dioperasikan secara maksimal sebagai pengendali banjir di daerah hilir.
Unit yang tersedia di rumah pompa Pluit adalah 10 unit pompa, 6 unit genset, dan 38 personel. Pemprov DKI menjamin operasional rumah pompa Pluit sebagai wilayah pengendalian banjir terpenting di hilir berjalan optimal.
"Kesiapan pompa di seluruh rumah pompa DKI Jakarta akan terus dioptimalkan sehingga diharapkan saat musim hujan ini tidak ada masalah dalam pengoperasiannya," demikian unggahan Pemprov yang dikutip pada Kamis (21/1).
Pengerukan Sungai hingga Membangun Sumur Resapan
Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta siap menghadapi banjir tahun ini. Persiapan antisipasi banjir adalah pengerukan sungai, waduk, dan embung, dan membangun sumur resapan.
Namun, menurutnya sebesar apapun anggaran yang dialokasikan tidak akan mampu mengurangi banjir di Jakarta, jika masyarakat tidak turut partisipasi terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Intensitas hujan semakin tinggi tahun demi tahun, berapa pun besarnya program yang kami anggarkan tidak kurang dari Rp 5 triliun di 2021-2022 terkait penanganan banjir, tapi semuanya berpulang pada kita semua warga Jakarta," ucap Riza di Balai Kota, Rabu (20/1).
Politikus Gerindra itu menuturkan pihaknya secara rutin meminta warga Jakarta untuk membuat sumur resapan di wilayah kediamannya. Hal itu menurutnya untuk menekan jumlah titik titik banjir di Jakarta.
"Sejak awal kami juga meminta warga memastikan selokannya bersih dan membuat sumut-sumur resapan," tuturnya.
(mdk/gil)