Kartu kredit direktur Perludem dipakai pencuri beli emas Rp 25 juta
Kartu kredit juga sempat dipakai pencuri transaksi di Oshkosh Boutique.
Pencuri menggasak dompet milik Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu & Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini. Saat kejadian Titi tengah bersantai menikmati teh di salah satu resto Jalan HOS Cokroaminoto Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/11).
Kala itu Titi mampir sekitar pukul 09.00 WIB, sebelum audiensi dengan Komisi Pemilihan Umum. Lalu dia memilih tempat dekat dengan colokan laptop. Di tengah sibuk mengetik, Titi sempat menerima telepon soal Pilkada dari salah satu radio.
"Tas saya letakkan di samping kursi dan dompet yang habis saya pakai membeli tisu basah di apotek saya letakkan di dekat tas. Lokasi duduk saya waktu itu memang dekat jalan lalu lalang pengujung," kata Titi kepada merdeka.com, Senin (30/11).
Titi begitu terkejut begitu menerima notifikasi transaksi pembelian emas via pesan singkat ke ponselnya. Dari kartu kredit CIMB Niaga Rp 12.835.000 juta di toko emas Gajah Mada Jewellery. Lalu beruntun datang lagi notifikasi SMS transaksi kartu kredit Citibank Visa di toko emas Nanjak Jalan Paseban No. 3C, Rp 12.875.000 juta.
"Saya langsung lemas dan cari-cari dompet. Dompet saya periksa tidak ada. Saya tambah lemas," ungkapnya.
Titi langsung menghubungi pihak bank untuk memblokir kartu kredit dan berbagai kartu ATM. Dia pun segera mendatangi dua toko emas tempat penjahat itu beraksi. Sayang di Gajah Mada tidak ditemukan.
Lalu, Titi bergerak ke toko emas Nanjak yang berdasarkan info Google ada di Paseban sebelah Kenari Mas. Setelah dicek ternyata pihak toko emas tidak mencocokan dengan tandatangan pemilik di belakang kartu kredit.
"Di Nanjak tidak ada CCTV yang bisa diperiksa. Keterangan pemilik toko mas yang membeli seorang ibu usia lebih tua dari saya (mungkin 40 tahunan) dan memakai jilbab. Dari aksinya sangat profesional dan ahli. Dia nampak buru-buru. Ketika transaksi kedua di Nanjak Rp 5 juta rupiah declined dia buru-buru pergi dengan alasan mau ambil uang tunai," jelasnya.
Pelaku ternyata belum puas. Kartu kredit itu kembali dipakai transaksi di Oshkosh Boutique, namun declined. Titi konfirmasi ke pihak Citibank tapi sayang tidak bisa diidentifikasi alamat butiknya.
"Keren banget ini pencuri beli logam mulia masing-masing 25 gram dan seleranya Oshkosh tapi bayar pakai uang curian," kata Titi kesal.
Lalu kata Titi, temannya Armanda Pransiska bergerak ke resto untuk menanyakan CCTV. Tapi sayang rekaman itu baru bisa diakses 2 minggu kemudian karena berada di kantor pusat.
Saat dalam perjalanan pulang Titi menerima telepon dari Resto Gado-Gado Boplo Thamrin City. "Katanya dompet saya ketinggalan di sana (lebih tepatnya ditinggalkan begitu saja oleh si pencuri). Alhamdulillah kartu identitas dan kartu-kartu lainnya masih ada, namun semua uang hilang tak berbekas," tuturnya.
"Menurut keterangan karyawan Gado-Gado Boplo yang ketinggalan dompet itu ibu berjilbab," tambahnya.
Titi pun sudah melaporkan kehilangan, dan tindak pidana pencuriannya ke Polres Metro Jakarta Pusat. "Saya berdoa semoga CCTV JCo Menteng Central bisa menangkap gambar si pelaku saat kejadian dan saya bisa mendapat akses ke CCTV nya lebih cepat," tandasnya.