Kasus Pembobolan Data PeduliLindungi, Keberadaan Sertifikat Vaksin Ilegal Ditelusuri
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan jika pihaknya masih mencari 93 sertifikat ilegal yang masih beredar dari hasil pengungkapan kasus ilegal akses pencurian data aplikasi dengan membobol data website PeduliLindungi.
Penyidik Polda Metro Jaya masih mendalami kasus peredaran sertifikat vaksin ilegal. Kasus ini terungkap setelah aksi pencurian data aplikasi dengan membobol data website PeduliLindungi terendus.
Pada pemeriksaan awal, FH (23) selaku penjual sertifikat vaksin ilegal dan HH (30) selaku staf tata usaha di Kelurahan Kapuk Muara sudah ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya berhasil menjual 93 sertifikat vaksin ilegal yang baru 2 dari pembeli berhasil diamankan.
-
Apa tugas utama Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP)? PPDP pemilu bertugas tugas untuk memastikan proses pemilihan berjalan secara transparan, jujur, dan adil. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih atau PPDP Pemilu adalah satu dari sekian banyak hal mengenai pemilu yang penting untuk dipelajari pada euforia politik Tanah Air tahun 2024 ini.
-
Di mana data tentang pengguna dikumpulkan? Meta dan Google disinyalir sebenarnya sudah banyak mengetahui data penggunanya mulai dari usia, jenis kelamin, dan status seseorang. Tidak hanya itu, kedua raksasa teknologi ini juga mengetahui tempat tinggal, tempat kerja, teman, dan bahkan apa saja yang diminati oleh penggunanya.
-
Bagaimana keamanan siber melindungi data penting? Mengutip dari beragam sumber, cyber security adalah sebuah sistem atau cara yang bertujuan melindungi komputer, jaringan, sistem, dan data dari akses yang tidak sah. Sederhananya, terserang hacker.
-
Bagaimana modus pencurian data pribadi dengan KTP biasanya dilakukan? Modus pencurian data pribadi yang banyak digunakan ialah pemberian hadiah, memenangkan undian, komisi, pembelian produk dengan harga khusus hingga tawaran kerja. "Saat ini permintaan data pribadi dapat menggunakan berbagai macam modus," kata Friderica dalam akun Instagram @ojkindonesia, dikutip Selasa (23/7).
-
Siapa yang meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam memberikan data pribadi? OJK meminta masyarakat agar selalu berhati hati serta tidak gegabah melakukan tindakan yang berpotensi sebagai ladang pencurian data pribadi.
-
Siapa yang diundang ke kediaman pribadi Prabowo? Di awal video, Andre beserta Kenzy putranya membuka video bersama. Mereka mengatakan jika mendapat undangan dari Pak Prabowo untuk ke kediaman pribadinya."Halo semuanya hari ini kita mau jalan dulu bareng Kenzy, kita dapat undangan khusus dari Bapak Prabowo. Saya juga pengen liat-liat kediaman beliau," ucap Andre.
"Kemari kan ada dua yang pembelinya. Sementara (sisanya) masih didalami," kata Yusri saat dikonfirmasi, Minggu (5/9).
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menegaskan jika pihaknya masih mencari 93 sertifikat ilegal yang masih beredar dari hasil pengungkapan kasus ilegal akses pencurian data aplikasi dengan membobol data website PeduliLindungi.
"Dari hasil pengakuan sementara dia sudah menjual sebanyak 93 sertifikat vaksin yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi," kata Fadil saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (3/9).
Atas pengakuan tersebut, Fadil menyampaikan bahwa pihaknya akan mencari keberadaan 93 kartu vaksin ilegal tersebut untuk ditarim kembali dan bisa diamankan.
"Tim penyidik sedang mendalami 93 kartu vaksin yang sudah dapat dipergunakan di aplikasi pedulilindungi agar bisa kami tarik kembali dan bisa kami amankan," kata Fadil.
Selain itu, Fadil juga telah memerintahkan jajarannya untuk mendalami adanya kemungkinan kasus serupa di daerah-daerah lain pada wilayah hukum Polda Metro Jaya.
"Kedua penyidik juga sedang mendalami modus operandi seperti ini bisa saja terjadi di tempat lain. Oleh sebab itu kita benar benar akan melakukan proses proses penyisiran dan penyelidikan agar ini tidak terjadi kembali," jelasnya.
Sementara dari kasus ini, polisi baru berhasil mengamankan dua sertifikat vaksin ilegal dari 93 yang sudah berhasil dijual kedua pelaku. Dengan mengamankan pemesan jasa sertifikat vaksin palsu, yakni AN (21) dan DI (30).
"Kedua saksi ini berperan melakukan pembelian sertifikat tanpa divaksin kepada akun facebook yang saya sebutkan di atas. Tri Putra Heru dengan harga Rp 350 ribu rupiah yang satu dengan harga Rp 500 ribu Rupiah," ujarnya.
Baca juga:
Anggota DPR Minta Pemerintah Jamin Keamanan Data Warga di Aplikasi PeduliLindungi
Soal Kebocoran Data, Pakar IT Sebut NIK Kini Bukan Rahasia Lagi
Data Presiden Bocor di Aplikasi Pedulilindungi, Kominfo Lakukan Migrasi Data
Kominfo Lakukan Migrasi Sistem PeduliLindungi ke PDN Demi Tingkatkan Keamanan
Pentingnya Aplikasi PeduliLindungi Karena Virus Bisa Hidup Lama dengan Masyarakat
Polisi Ringkus Pembobol Website Pedulilindungi untuk Jualan Sertifikat Vaksin Palsu