Kasus pencurian kabel, polisi duga akibat kelalaian PLN dan Telkom
Para tersangka yang terlibat dalam pencurian memang sudah mengetahui adanya kabel di lokasi.
Kasus pencurian kabel di gorong-gorong kawasan Jalan Medan Merdeka diduga akibat kelalaian. Kepolisian Polda Metro Jaya masih lakukan penyelidikan terkait kepemilikan kabel. Mereka menduga kabel itu milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau PT Telkom.
"Kami akan cari tahu apa ada kelalaian atau tidak dari PLN dan Telkom. Inikan kabelnya sudah bertahun-tahun ada, tapi sekarang baru ketahuan. Kami akan lakukan penyidikan selanjutnya. Doakan saja bisa diungkap semuanya," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mujiyono di Jakarta, Jumat (11/3).
Mujiyono menjelaskan, para tersangka yang terlibat dalam pencurian memang sudah mengetahui adanya kabel di lokasi. Sebab, mereka sudah memantau salah satu instansi tengah membongkar dan memperbaiki kabel di gorong-gorong.
"Para tersangka ini sudah melihat dan mengetahui ada kabel di gorong-gorong karena mereka melihat salah satu instansi tengah bongkar dan memperbaiki kabel di bawah trotoar. Jadi dengan begitu mereka tahu bahwa di bawah banyak kabel termasuk kabel yang sudah tidak digunakan," ucapnya.
Maka dari itu, dia menegaskan segera memastikan kabel di gorong-gorong tersebut apakah milik dua perusahaan BUMN tersebut. Sehingga Polda Metro Jaya mengetahui alasan kabel lama yang di bawah gorong -gorong ini tidak diangkat.
"Jadi di bawah itu banyak kabel Telkom maupun PLN. Sampel sudah kita kirim ke lab ini kabel siapa secara pasti nanti tunggu hasil laboratorium," terangnya.
Mujiono menambahkan, polisi sejauh ini juga belum menemukan adanya unsur sabotase seperti diungkapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama. "Sampai dengan saat ini yang diungkap Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya tidak ada dan belum ditemukan adanya unsur sabotase. Tetapi yang ditemukan penyidik adalah pencurian pemberatan di bawah tanah berupa pencurian kabel-kabel di bawah tanah," terangnya.
Baca juga:
Kapolda Metro sebut ada spesialis pencurian kabel di Jakarta
Kapolda Metro minta Pemprov DKI cek gorong-gorong secara rutin
Jual isi kabel curian, 6 pelaku raup Rp 3 juta tiap pekan per orang
Polda Metro bidik 2 BUMN terkait dugaan korupsi di kasus kulit kabel
-
Apa yang dilakukan untuk menata kabel-kabel di Jakarta? Pemprov DKI menargetkan Jakarta bebas dari kabel udara dan tiang listrik pada 2028. Dibutuhkan sepanjang 223,796 kilometer SJUT untuk menata kabel-kabel di ibu kota. Total panjang kabel utilitas (kabel PLN, telepon dan fiber optic) di Jakarta saat ini sekitar 16.925,73 kilometer. Penataan kabel membuat Jakarta semakin indah, mobilitas pejalan kaki tidak terganggu. Operator memiliki jaminan perawatan dan keselamatan.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Mengapa kabel jaringan berbeda dengan kabel listrik? Lantas mengapa kabel jaringan berbeda dari kabel listrik? Penyebabnya adalah kabel jaringan secara fungsi hanya digunakan untuk koneksi jaringan saja tanpa bisa digunakan untuk kegunaan lain seperti penghantar aliran listrik.
-
Apa yang menjadi pemicu semangat Jakarta Electric PLN untuk bangkit? Ketertinggalan menjadi sesuatu yang memacu semangat. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Jakarta Electric PLN yang berhasil comeback atas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.