Kepsek SMPN 147 Jakarta Tegaskan Siswanya Bunuh Diri Bukan Karena Dibully
Kematian siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 147, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, berinisial SN (14), meninggalkan pertanyaan besar. Pasalnya, SN diduga melakukan bunuh diri usai loncat dari lantai 4 sekolah tersebut karena menjadi korban bully teman-teman sekolahnya.
Kematian siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 147, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, berinisial SN (14), meninggalkan pertanyaan besar. Pasalnya, SN diduga melakukan bunuh diri usai loncat dari lantai 4 sekolah tersebut karena menjadi korban bully teman-teman sekolahnya.
Tim merdeka.com mencoba menelusuri kebenaran itu. Namun, pihak sekolah nampaknya enggan menanggapi berita simpang siur tersebut. Bahkan, Kepala Sekolah SMPN 147 Narsun yang tadinya menjanjikan akan bertemu awak media tiba-tiba pergi begitu saja dengan alasan dipanggil polisi.
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terus menerus.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus bullying? Dalam kasus bullying, terdapat beberapa pihak yang terlibat, yaitu pelaku, korban, dan saksi, dan masing-masing memiliki peran tersendiri. Pelaku adalah individu yang melakukan tindakan agresif dengan tujuan menyakiti atau mengintimidasi orang lain. Korban adalah orang yang menjadi sasaran dari tindakan bullying tersebut dan sering kali mengalami dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis. Saksi adalah orang-orang yang menyaksikan atau mengetahui terjadinya bullying.
-
Apa yang dilakukan Binus School Serpong kepada siswa yang terbukti melakukan bullying? Binus School Serpong mengaku telah mengeluarkan siswa yang terlibat kasus bullying terhadap pelajar lainnya. Selain itu, sejumlah murid yang tidak terlibat langsung tetapi menyaksikan dan tidak memberikan pertolongan juga disanksi disiplin tegas.
"Mohon maaf, kita sudah satu pintu dan menyerahkan ke pihak kepolisian ya mas," kata Wakil Bidang Sarana dan Prasarana dan Humas SMPN 147 Misnetty saat ditemui di lokasi, Selasa (21/1).
Sementara itu satpam sekolah yang berdasarkan informasi adalah saksi dan yang menyelamatkan korban pun enggan berbicara. Ia mengaku tak berani memberikan informasi apapun.
"Maaf ya mas, tadi sudah dengarkan apa yang disampaikan oleh Ibu Netty, jadi maaf ya," katanya.
Tim pun akhirnya mencoba menghubungi Nasun. Narsun menegaskan, kalau di sekolah tersebut tak ada tindakan bully.
"Untuk bully pertama saya jawab saya pastikan tidak ada di sekolah. Jadi kalau anda menanyakan apakah bully, saya pastikan tidak ada itu di sekolah," tegasnya saat dihubungi merdeka.com.
Dia mengaku, kalau sekolah telah diperiksa oleh kepolisian. Sehingga, kasus ini diserahkan oleh kepolisian.
"Selanjutnya saya tidak akan jawab banyak-banyak nih, kedua kami sudah di BAP di Polres, di Polsek. Ketiga permasalahan sudah kami serahkan sepenuhnya ke dinas dan ke polisi," ujarnya.
Lebih lanjut, Narsun enggan menjawab perihal dugaan kasus tersebut seolah-olah ditutupi. Sebab, kejadian Selasa (14/1) namun polisi baru mendapatkan kabar pada Kamis (16/1), atau selang dua hari setelah korban meloncat.
"Untuk selanjutnya dinas kami sepenuhnya ya. Saya sudah laporkan ke polisi ya, makasih ya," pungkasnya.
(mdk/rnd)