Kesaksian mengerikan korban kapal Zahro Express yang terbakar
Kesaksian mengerikan korban kapal Zahro Express yang terbakar. Inggrid menceritakan, pada saat melompat dia sempat melihat penumpang berhamburan menyelamatkan diri. Kapal sudah terlihat memerah dilahap api, asap hitam membumbung tinggi ke langit di tengah laut.
Korban selamat kapal Zahro Express yang terbakar tadi pagi, Inggrid Pical, mengatakan, dia tidak pernah membayangkan kejadian tersebut menimpa dirinya. Gadis asal Ambon itu, bersama tiga orang lainnya mengandalkan tas dan karpet karet sebagai penopang selama berenang di laut pasca lompat dari kapal yang ditumpanginya itu terbakar.
"Kita pakai tas sama ada itu (karpet karet) karena pelampungnya sudah habis terbagi bagi," ujar Inggrid, di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta, Minggu (1/1).
Inggrid menceritakan, pada saat melompat dia sempat melihat penumpang berhamburan menyelamatkan diri. Kapal sudah terlihat memerah dilahap api, asap hitam membumbung tinggi ke langit di tengah laut.
"Banyak orang yang berdiri di pinggiran kapal teriak-teriak, mungkin mereka ragu mau melompat. Tapi ada ABK yang mendorong sebagian penumpang, karena asap semakin banyak," ungkap Inggrid.
Inggrid mengatakan, kapal nelayan sangat membantu mereka saat menyelamatkan diri di laut. Dengan adanya kapal tersebut Inggrid bersyukur masih bisa selamat.
"Saya nggak tahu gimana kalau nggak ada kapal itu. Meskipun kami bisa berenang tapi kondisi seperti itu baru kali ini kami rasakan," ungkapnya.
Diberitakan, jumlah korban tewas akibat kebakaran kapal penumpang Zahro Express di Muara Angke, Jakarta Utara, bertambah menjadi 23 orang, kemudian 17 orang lainnya luka-luka, dan 17 orang lainnya masih dalam pencarian, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu sore.
"Sebanyak 194 penumpang lainnya selamat dan dievakuasi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dihubungi dari Bumiayu, Jawa Tengah, Minggu.
Berdasarkan laporan dari lapangan oleh BPBD DKI Jakarta, Sutopo menuturkan dari 23 orang meninggal dunia tersebut, tiga korban sudah berada di Rumah Sakit Atmajaya, Jakarta Utara. Sedangkan 20 korban lainnya sedang dievakuasi untuk dibawa ke RS Atmajaya.
Sebanyak 20 korban tewas, kata Sutopo, ditemukan di dalam kapal Zahro Express setelah kapal tersebut dievakuasi oleh petugas gabungan ke pelabuhan Muara Angke.
Sutopo merinci tiga korban tewas yang sudah diidentifikasi adalah Jeksen Wilhelmus (40 tahun). Jeksen berdomisili di Tajur, Bogor, Jawa Barat.
Korban kedua bernama Masduki yang berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
"Sedangkan korban ketiga yang sudah diidentifikasi bernama Alia berjenis kelamin perempuan," ujar Sutopo.
Sebanyak 10 mobil pemadam kebakaran dan satu unit kapal pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar kapal bertujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu itu. Petugas menerima laporan kebakaran kapal itu pukul 08.46 WIB.
Baca juga:
Kapal yang terbakar tewaskan 23 orang belum jelas siapa pemiliknya
Sumarsono: Kapal yang baru terbakar bukan milik DKI Jakarta
Plt Gubernur DKI sebut kapal Zahro tidak melebihi kapasitas
Penampakan kapal wisata yang terbakar di Muara Angke
Ini identitas korban kapal terbakar yang dirawat di RS Atmajaya
Kapal wisata terbakar karena korsleting accu
Ini identitas 3 korban tewas dan 17 luka-luka kapal terbakar
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal yang membawa artefak tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Di mana bangkai kapal tersebut ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kapan bangkai kapal itu ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.