Ketua DPRD DKI Sindir Sumur Resapan Baru Berguna untuk Berternak Lele
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyindir bahwa pembuatan sumur resapan di Ibu Kota oleh Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria tidak efektif mengatasi banjir.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyindir bahwa pembuatan sumur resapan di Ibu Kota oleh Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria tidak efektif mengatasi banjir. Dia menyindir sumur resapan baru berguna jika dimanfaatkan untuk berternak ikan lele.
Menurut dia, sumur resapan tidak direncanakan dengan baik. Sehingga tidak berguna mengatasi banjir karena sejak dahulu memang tidak pernah terkena dampak banjir seperti di Jalan Sriwijaya dan kawasan Menteng.
-
Kapan Suku Rejang tiba di pesisir barat Sumatera? Mereka diduga berlayar melintasi lautan dan menepi di pesisir barat Sumatera pada abad ke-2.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
-
Di mana lokasi Dusun Nusupan yang rawan banjir? Dukuh Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
"Di sana itu aman betul sejak dahulu. Tapi sekarang dibolongin sama dia (Anies Baswedan) banyak sekali, lalu setelahnya ditinggal begitu saja. Kalau saya, cocoknya ini untuk kerja sama dengan Dinas KPKP lalu masukkan lele di dalamnya, masyarakat yang jaga dan kasih makan, itu kan jadi pendapatan juga," kata Prasetyo dilansir Antara, Rabu (26/1).
Menurut Prasetyo, tidak bisa persoalan banjir selesai dengan sumur resapan, tetapi yang paling tepat adalah melaksanakan normalisasi dan naturalisasi sungai.
"Itu yang benar, setelah tersambung dari hulu ke hilir mana yang masih kurang, itu kan nanti ketemu. Sodetan harus ada. Jangan beli tanah di mana-mana tapi enggak dipakai. Ini ada jalur hijau malah ditebang-tebang jadi plaza, kayak di Monas," tuturnya.
16 Ribu Sumur Resapan di DKI
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah membangun setidaknya 16.000 sumur resapan pada 2021, namun sebagian di antaranya menuai kritik karena penempatan yang dinilai tidak tepat dan desain teknis yang tidak sesuai standar.
Secara umum, Pemprov menargetkan untuk membangun 1,1 juta sumur resapan hingga 2022 yang bisa menampung dan menyerapkan air sebanyak 11,5 juta meter kubik ke dalam tanah.
Ada beberapa titik sumur resapan yang menuai kritik. Misalnya, di Jalan Karang Tengah Raya yang amblas, kemudian di Jalan Lebak Bulus III yang sempat membuat aspal jalan retak.
Selain itu, di area sekitar Banjir Kanal Timur yang merupakan salah satu kanal pengendali banjir di Jakarta. Sementara, DPRD DKI Jakarta sendiri telah menghapus anggaran untuk membangun sumur resapan dalam APBD 2022. Salah satu pertimbangan penghapusan anggaran tersebut karena tidak efektif mengatasi banjir.
"Dinolkan dari forum Banggar kemarin," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh.
(mdk/ray)