KJP Plus untuk Keperluan Sekolah Anak, Malah Dipakai Orangtua Beli Rokok hingga Bayar Cicilan Motor
Heru pun menggencarkan kepada Dinas Pendidikan agar pemberian bantuan sosial tersebut bisa tepat sasaran.
Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono membenarkan adanya dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang justru disalahgunakan orang tua siswa.
- Pemprov DKI Anggarkan Rp2,3 Triliun untuk Program Sekolah Gratis di 2025
- 80 Persen Penerima Salahgunakan KJP, DPRD DKI Nilai Sekolah Swasta Gratis Jadi Solusi Tepat
- Usulkan Sekolah Gratis, DPRD DKI Minta Pemprov Jakarta Revisi Perda soal Pendidikan
- Kaji Rencana Sekolah Gratis, Pemprov DKI Bakal Hapus KJP?
“Itu lagu lama. Ada orang tua yang pakai dana KJP anak untuk beli rokok, bensin, cicilan motor. Tujuannya malah nggak tercapai,” kata Heru saat dijumpai di Jakarta Pusat, Selasa.
Oleh sebab itu, Heru pun menggencarkan kepada Dinas Pendidikan agar pemberian bantuan sosial tersebut bisa tepat sasaran.
Selain itu, untuk menangani hal tersebut, Heru mengatakan bersama DPRD akan mencanangkan sekolah gratis. Namun, hal ini masih dikaji bersama.
Dia berharap rencana tersebut bisa segera terwujud sehingga anak-anak Indonesia khususnya wilayah Jakarta bisa mendapatkan pendidikan layak yang merata.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo juga membenarkan hal tersebut. Pihaknya sedang mengkaji agar dapat mewujudkan sekolah gratis baik negeri maupun swasta.
“Jadi anak didik kita di negeri maupun swasta khususnya di bangku sekolah dasar, itu dibiayai oleh Pemprov. Hasil kajian sudah dibahas. Namun masih dikaji. Termasuk anggarannya juga masih dikaji,” kata Purwosusilo.