Koleksi Museum Betawi di Setu Babakan "Open" Partisipasi Tokoh-tokoh Betawi
Museum Betawi yang berada di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, membuka pintu bagi para tokoh Betawi untuk menambah koleksi museum. Koleksinya saat ini masih perlu ditambah.
Museum Betawi yang berada di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, membuka pintu bagi para tokoh Betawi untuk menambah koleksi museum. Koleksinya saat ini masih perlu ditambah.
Museum Betawi terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama menyajikan beragam unsur budaya, seperti replika rumah kebaya, ondel-ondel, batik betawi, dan pakaian pengantin. Lantai dua berisi beragam perabot rumah khas Betawi, seperti kukusan, alu, pane, meja kanjengan, hingga sepeda ontel. Menariknya, di lantai tiga museum menyuguhkan alat musik khas betawi dan potret para seniman Betawi, seperti Benyamin Sueb, Mpok Nori, dan lain-lain.
-
Kenapa Museum Balaputera Dewa dibangun? Museum yang terletak di Jalan Srijaya I No.28, Palembang ini dibangun untuk menjaga dan melestarikan ragam koleksi peninggalan sejarah sebagai sarana edukasi.
-
Kapan Museum Balaputera Dewa diresmikan? Awal mula pembangunan museum ini dimulai pada tahun 1978 dan diresmikan pada 5 November 1984.
-
Di mana Museum Benteng Heritage berada? Kebudayaan tersebut lambat laun berakulturasi dengan kearifan lokal Betawi serta Sunda, yang jejaknya bisa disaksikan di Museum Benteng Heritage, Kawasan Pasar Lama.
-
Bagaimana bentuk bangunan Museum Bahari? Terlihat seluruh bangunan di sana hampir mempertahankan bentuk aslinya sejak abad ke-17 silam. Catnya didominasi warna putih, dengan desain fasad serta kusen pintu yang tinggi dan bermotif setengah kubah.Lalu bentuk atapnya juga menggambarkan bentuk sebuah benteng, dengan hiasan jangkar di beberapa bagian pintunya.
-
Siapa pencetus Rahmat Museum? Galeri dan museum satwa liar ini dicetuskan oleh Rahmat Shah, seorang pengusaha dan pemburu profesional.
-
Kenapa budaya palang pintu muncul di Betawi? Budaya palang pintu muncul ketika daerah-daerah Betawi masih rawan. Dulu jauh sebelum seperti saat ini, orang melamar untuk nikah harus berangkat pada malam hari.
Maka itu, Forum Pengkajian dan Pengembagan Perkampungan Budaya Betawi menggelar pertemuan di Zona C Setu Babakan, baru-baru ini.
Dikemas secara santai dan khas Betawi, hadir sejumlah tokoh Betawi yang berikhtiar untuk berpartisipasi menambah koleksi museum. Seperti Artis Udin Nganga, Akri Patrio, dan para tokoh Betawi macam anggota Majelis Adat Bamus Betawi Margani Muchtar, mantan Walikota Jakarta Selatan Samsuddin Noor, ulama KH Sholihin Harassy, pengusaha Ajajih Azis Depok, H Abi Abdurahman asal Rawa Belong, H Daniel Hasyim St pangeran, dan Pujadi Cendana.
“Ini ikhtiar mencari dan menambah koleksi Museum Betawi agar lebih banyak sehingga para pengunjung akan disuguhkan informasi dan pengetahuan tentang kebetawian lebih lengkap,” kata Sofyan Murtadho, anggota Forum Pengkajian dan Pengembagan (Forum Jibang) Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, dalam rilisnya, kemarin.
Tampak hadir pula Ketua Umum DPP Forkabi Muhammad Ikhsan bersama anggota Forum Jibang Lahyanto Nadie, dr Sibroh Malisi, Indra Sutisna, dan Yahya Andi Saputra.
Sofyan menjelaskan tujuan pertemuan ini adalah untuk mencari koleksi dari para tokoh Betawi. Siapa saja yang punya koleksi menarik silakan dikirimkan ke Museum Betawi.
©Liputan6.com/Helmi Fithriansyah
Pelawak Akri Patrio menyambut baik gagasan ini sekaligus mengajak kaum Betawi untuk menyumbangkan koleksi mereka, bisa berupa kendaraan seperti delman, oplet yang legendaris, peralatan rumah tangga hingga koleksi perhiasan berharga berupa emas dan logam mulia.
“Jika itu terlaksana, Museum Betawi bakal keren banget,” akta Akri.
Akri juga melakukan liputan di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan khususnya di Zona C. Kawasan seluas 289 hektare itu, lanjut pendiri kelompok lawak Patrio, sangat berpotensi untuk dikembangkan. Namun, dibutuhkan komitmen politik yang kuat dari Pemprov DKI Jakarta untuk merealiasikannya.
Selain itu, keterlibatan masyarakat Betawi juga menjadi hal sangat penting. Kolaborasi antara masyarakat dan Pemprov DKI Jakarta akan menghasilkan perkampungan budaya Betawi menjadi desa wisata unggulan yang membanggakan.
Baca juga:
PBB Setu Babakan Terapkan Ganjil-Genap Kendaraan Pengunjung
Kampung Betawi Setu Babakan Masih Ditutup untuk Umum
Pengelola Setu Babakan Lakukan Persiapan untuk Uji Coba Operasional
Anugerah Desa Wisata dan Nasib Perkampungan Betawi Setu Babakan di HUT ke-21