Kopaja dan Metromini 'Hilang', Bus sudah Dijual Kiloan oleh Pemilik
Kata dia, pemilik armada bus tersebut sudah tak sanggup lagi untuk merawat dan bersaing dengan zaman kini. Sehingga, para mantan sopir mencari rejeki lainnya.
Seorang sopir Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) P20 jurusan Lebak Bulus - Senen, Tampubolon (55) tetap berjuang akan perubahan zaman. Di mana, Kopaja telah tersingkirkan oleh keberadaan Bus Transjakarta, kereta commuterline, transportasi online, dan Moda Raya Terpadu (MRT).
Ia mengatakan, 10 tahun lalu Kopaja P20 sebanyak puluhan unit. Namun, kini hanya sisa dua hingga tiga unit. Tak hanya P20, namun Kopaja atau Metromini dengan trayek lainnya punya sudah nyaris hilang.
-
Apa saja transportasi umum di Jakarta yang dulu diandalkan oleh tenaga manusia dan binatang? Selain kereta yang semula berfungsi mengangkut hasil bumi dan menjadi alat transportasi, angkutan umum di DKI Jakarta masih mengandalkan tenaga manusia dan binatang yakni delman dan becak.
-
Bagaimana transportasi umum di Jakarta tahun 1989? Bajaj Masih Jadi Favorit Bajaj oranye masih berkeliaran di jalan.
-
Mengapa transportasi umum di Jakarta beralih ke mobil? Perkembangan pembangunan membuat kondisi jalan di DKI Jakarta yang padat membuat transportasi beralih ke mobil yang disebut oplet.
-
Kapan trem di Jakarta digantikan oleh bus Robur sebagai alat transportasi utama? Saat itu, bus ini perlahan-lahan ditambah armadanya sebelum akhirnya dijadikan transportasi umum utama, setelah trem dimatikan dengan alasan merusak wajah Jakarta.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
"Mas tunggu berjam-jam kalau nunggu P20. Nah sekarang tuh mobil-mobilnya kebanyakan dan jujur aja ya dikiloin jadi besi tua sama pemiliknya dijual jadi besi tua. Dijual kiloan," ujar Tampubolon saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (23).
Kata dia, pemilik armada bus tersebut sudah tak sanggup lagi untuk merawat dan bersaing dengan zaman kini. Sehingga, para mantan sopir mencari rejeki lainnya.
"Kalau mobil nggak ada kita cari kerjaan yang lain udah gitu aja. Ya kerjaan lain selain bawa angkutan umum, setoran ini ya nggak ada lagi," katanya.
Selain itu juga, Tampubolon mengaku kalau dirinya tak memakai kernet. Sebab, dirinya sudah tak bisa bayar kernet dengan kondisi seperti ini.
"Sekarang bukannya mereka (kernet) nggak mau, kitanya nggak mau karena nggak ada penumpang. Terus sekarang saingan sesama sudah nggak ada, orang sudah nggak ada penumpangnya udah habis," ujarnya.
Sementara itu, penumpang Kopaja P20 Lebak Bulus - Senen mengaku harus menunggu sekitar dua jam untuk menumpang bus tersebut.
"Kalau dulu sering kita naik ini, gampang, 15 menit ada, 10 menit ada sekarang mah 2 jam. Katanya udah ini udah pengurangan. (Karena TransJakarta) Ya mungkin juga. Jadi yang naik mobil ginian udah sepi, jadi udah pake aplikasi mobil, jadi mobil ini sepi ya penumpangnya bertambah kosong," kata Aisah saat berbincang di dalam Kopaja P20, Jumat (23/8).
Menurutnya, masyarakat kini sudah dibuat mudah dengan hanya menggunakan handphone karena lebih praktis.
"Kalau saya sih praktisan naik mobil angkut ini ya, kalau turunnya dari gang rumah saya deket, kalau naik Busway jauh turunnya. Naik-naik dulu kalau kaki sehat mah enak. Banyakan kan orang ekonomi lemah kalau naik mobil ini. Ya kan, ekonomi yang kaya kan mesen pake Grab, taxi. Kalau kita-kita gini kan masyarakat bawah makenya mobil ginian kan," bebernya.
Atas hal ini, ia berharap pemerintah lebih memikirkan kondisi rakyat menengah ke bawah. Agar Kopaja dan Metro Mini ada selamanya.
"Untuk pemerintah untuk mobil-mobil gini jangan dihapus gitu biarin ada aja biasa," pungkasnya.
Sementara itu Arul penumpang lainnya menambahkan, angkutan umum seharusnya tidak dihapus. Sebab, angkutan umum dapat berhenti di mana pun.
"Kalau deket sih saya naik angkutan umum, tapi kalau jarak jauh sih saya naik Grab. Kalau saya sih ya gimana supaya orang nyari makan bisa gitu, kasihan supir kan juga banyak yang nganggur kalau gitu," ujar Arul.
Baca juga:
Jeritan Sopir 'Mati Total' Sejak Kopaja dan Metromini 'Hilang'
Melihat Puluhan Bus Transjakarta yang Rusak di Terminal Pulogadung
Kemenhub Ingin Kendaraan Listrik Lebih Dulu Diterapkan Pada Angkutan Umum
Mulai Hari Ini, Angkutan Umum di Bekasi Bisa Dipesan Online
Setelah LRT, Trem dengan 8 Stasiun akan Dibangun di Bogor