KPU DKI pastikan tiga e-KTP berwajah sama adalah hoax
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI sudah menyatakan identitas ketiganya itu asli dan valid dalam database pemilihan DKI. Namun yang dipalsukan adalah foto. Tujuannya untuk mengecoh dan mengacaukan Pilkada DKI.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta, Sumarno telah memastikan bahwa foto yang sempat beredar mengenai tiga KTP dengan wajah sama adalah tidak benar alias hoax.
"Kami menegaskan bahwa apa yang berkembang di media sosial dua tiga hari terakhir tentang beredarnya KTP yang wajah sama tiga KTP itu yang identitasnya berbeda adalah berita hoax," kata Sumarno, di kantor KPUD DKI Jakarta, Selasa (7/2).
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Apa yang ditemukan oleh KPK di kantor PT Hutama Karya? Penyidik, kata Ali, mendapatkan sejumlah dokumen terkait pengadaan yang diduga berhubungan dengan korupsi PT HK. "Temuan dokumen tersebut diantaranya berisi item-item pengadaan yang didug dilakukan secara melawan hukum," kata Ali.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
Sumarno mengatakan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI sudah menyatakan identitas ketiganya itu asli dan valid dalam database pemilihan DKI. Namun yang dipalsukan adalah foto. Tujuannya untuk mengecoh dan mengacaukan Pilkada DKI.
"Tapi foto itu adalah foto yang dipalsukan. Kami melakukan pengecekan ditemukan nama yang bersangkutan ada orangnya, KTP-nya juga ada dan fotonya memang berbeda dengan apa yang beredar di media sosial tersebut. Oleh sebab itu pada masyarakat kami imbau untuk tidak percaya begitu saja soal isu yang beredar di media sosial. Silakan melakukan konfirmasi kepada pihak pihak yang berwenang menangani hal itu," tegasnya.
Sebelumnya, Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, Zudan Arief Fakrulloh menilai pemberitaan yang sudah viral di media sosial tentang temuan seseorang memiliki tiga KTP elektronik dengan identitas berbeda sengaja dipalsukan.
"Saya pastikan itu bukan e-KTP ganda tapi dipalsukan," kata Zudan yang juga Penjabat Gubernur Gorontalo, Minggu (5/2).
Zudan menjelaskan, sesaat setelah dirinya menerima pesan melalui WhatsApp menyangkut laporan adanya satu orang yang memiliki 3 e-KTP dengan nama Sukarno, Saidi dan Mada, langsung membuka masing-masing NIK tersebut pada database Dukcapil.
"Ternyata NIK untuk ketiga nama itu benar tetapi fotonya berbeda. Aaat itu juga saya nyatakan e-KTP itu palsu, karena sesuai data center kita, identitas dan foto pada KTP-El itu berbeda," jelasnya.
Baca juga:
Prabowo minta isu ribuan KTP ganda diusut dan dibersihkan
Ahok yakin pengacau yang 'mainin' KTP di Pilgub akan ditangkap
Komisi II panggil Drijen Dukcapil soal temuan e-KTP dipalsukan
3 e-KTP palsu, Dirjen Otda sebut ada yang mau kacaukan Pilkada DKI
Dirjen Capil Kemendagri: Tiga e-KTP identitas sama dipalsukan!
Penjelasan Mendagri soal 3 e-KTP dengan foto sama beredar di medsos