Lift Blok M Square jatuh, Sumarsono soroti kelalaian pengujung
Lift Blok M Square jatuh, Sumarsono soroti kelalaian pengujung. Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menyatakan bahwa insiden jatuhnya lift di Blok M Square adalah murni karena kelebihan kapasitas. Bukan karena kelalaian dalam perawatan.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono menyatakan bahwa insiden jatuhnya lift di Blok M Square adalah murni karena kelebihan kapasitas. Bukan karena kelalaian dalam perawatan.
"Yang terjadi bukan kabel kawatnya putus, tetapi ini melorot. Penyebab utamanya karena over capacity. Maksimum lift ini 15, karena satu dan lain hal, kemudian mereka tanpa menyadari dan tanpa sadar diri harus keluar. Alarm sudah bunyi overload. Dipaksa masuk hingga 31 orang di lift. Hampir dua kali lipat. Karena tak kuat tahan, perlahan lahan melorot ke lantai 7, ke lantai 5 ke lantai tiga hingga ke bawah," kata Sumarsono, di Blok M Square, Jumat (17/3).
Meski begitu, Sumarsono bersyukur dalam insiden tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Sumarsono juga menjelaskan bahwa lift tersebut masih dalam tanggung jawab Agung Podomoro walaupun pasarnya dalam pengelolaan Pasar Jaya karena aset tersebut belum diserah terimakan.
Sumarsono juga menyoroti kelalaian pengunjung yang memaksakan diri dan tidak ada yang langsung keluar saat alarm tanda melebihi kapasitas berbunyi.
"Situasi ini bisa dihindari, kalau orangnya langsung menyadari dan menghargai bunyi alarm yang secara teknis sudah dibuat untuk memberikan tanda bahaya," ujar Sumarsono.
"Kalau itu kawatnya putus itu baru kelalaian manajemen. Menurut laporan sekuriti sudah berkali-kali teriak agar keluar. Tapi pengunjung tak juga mau keluar. Tak mau mengurangi beban lift. Sekuriti sudah mengeluarkan mereka, dari segi manajemen sudah memperingatkan, sudah ada warningnya, semua bisa baca. Tetapi ya, kembali kepada kesadaran," terang Sumarsono.
Sumarsono juga menyatakan bahwa pihak Blok M Square jangan sampai lepas tangan mengenai insiden tersebut. "Karena kejadiannya ada di Blok M Square. Walau pun faktor utama kesadaran pengguna itu sendiri. Semua pihak dimintai pertanggungjawaban. Termasuk di dalamnya Agung Podomoro sebagai penanggung jawab lift," tandas Sumarsono.
-
Kapan Raden Ario Soerjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur? Ario Soerjo atau yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini terpilih menjadi Gubernur pertama Jawa Timur mulau tahun 1945 hingga tahun 1948.
-
Kapan Tjokropranolo menjadi Gubernur DKI Jakarta? Hingga pada tahun 1977, ia dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 1977-1982.
-
Kapan Prabowo Subianto menghadiri Upacara HUT Polri? Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto hadir dalam upacara HUT Polri ke-78, Senin kemarin.
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kapan Soetardjo Kertohadikusumo ditetapkan menjadi Gubernur Jawa Barat? Setelah kemerdekaan dikumandangkan, adanya pembentukan sistem pemerintahan daerah maka Soetardjo ditetapkan menjadi Gubernur Jawa Barat berdasarkan UU No. 1 Tahun 1945.
-
Apa yang dilakukan Jokowi di Sumatera Utara? Presiden Joko Widodo atau Jokowi melanjutkan kegiatan kunjungan kerja di Provinsi Sumatra Utara (Sumut), Jumat (15/4), dengan bertolak menuju Kabupaten Padang Lawas. Jokowi diagendakan meninjau Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sibuhuan hingga menyerahkan bantuan pangan untuk masyarakat.
Baca juga:
Cerita Anies Baswedan hampir naik lift yang jatuh di Blok M Square
Polisi masih selidiki penanggungjawab lift jatuh di Blok M Square
Garis kepolisian segel TKP lift jatuh di Blok M Square
Korban lift jatuh Blok M Square rata-rata patah tulang
Lift Blok M Square jatuh, Sumarsono soroti kelalaian pengujung
Dijenguk Anies, korban sempat ceritakan peristiwa lift jatuh