Makan Bergizi Gratis Perdana di Jakarta Tanpa Susu, Ini Penjelasan Pj Gubernur Teguh
Kebutuhan susu dalam MBG bakal diganti sesuai dengan kebutuhan atau standar gizi yang setara.
Tidak ada susu pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan perdana di Jakarta hari ini, Senin (6/1). Menu MBG terdiri dari nasi, ayam teriyaki, tahu goreng, tumis kacang panjang dan buah jeruk.
Pantauan Liputan6.com, tak adanya susu dalam menu MBG ini dijumpai di dua sekolah yang ditinjau Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi. Sekolah yang dimaksud yakni, SD Barunawati 2-SMPN Barunawati dan SMPN 61 Palemerah, Jakarta Barat.
- Hari Pertama Makan Bergizi Gratis di Bogor Tanpa Susu
- Lima SPPG di Jakarta Bakal Siapkan Makan Bergizi Gratis untuk 12.054 Peserta Didik
- Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SDN Bogor, Nilainya Rp15 Ribu Menunya Mewah
- Uji Coba Makan Bergizi Gratis Kembali Dilakukan di SD dan SMP Jakarta, Cek Menunya Berikut Ini
Menanggapi hal ini, Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan, susu akan tetap disajikan dalam program MBG, namun tidak setiap hari. Susu akan disajikan hanya 1-2 kali dalam sepekan.
"Tadi memang sudah disampaikan bahwasanya yang akan disampaikan kurang lebih seminggu adalah 2 kali susu itu," katanya di SMPN 61 Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1).
Alasan Perbedaan Menu di Setiap Daerah
Teguh menyampaikan, kebutuhan susu dalam MBG bakal diganti sesuai dengan kebutuhan atau standar gizi yang setara. Dia bilang, hal ini serupa dengan nasi, di mana ditemukan anak-anak yang tidak makan nasi.
"Dan memang tidak harus bahwasanya susu, nanti ada sebagian lainnya. Katakanlah misalnya, nasi tidak semua daerah itu pakai nasi. Katakanlah di Papua mungkin sagu," ujarnya.
"Dan wilayah Jakarta kalau tidak ada yang suka dengan nasi atau tidak terbiasa, bisa digantikan kentang, kemudian juga dengan protein, artinya ada variasinya," sambung Teguh.
Meski begitu, Teguh menyebut pihaknya siap menyediakan subsidi tambahan terkait kebutuhan susu, apabila ada arahan dari pemerintah pusat. Dengan begitu, dia berharap program MBG berjalan lancar.
"Kami siap dari penugasan pemerintah pusat, namun demikian kami belum merencanakan dari sisi mananya, tapi kami siap apabila nanti pemerintah pusat menegaskan DKI untuk ikut dalam partisipasi," tutupnya.
Susu Tidak Wajib
Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office/PCO) Dedek Prayudi mengatakan, dalam program MBG tak ada standar menu tertentu yang ditetapkan. Pemerintah, kata dia fokus pada standar gizi, sehingga susu tidak menjadi menu wajib MBG.
"Yang ada adalah standar kandungan gizi, standar higienitas dan standar kelola limbah yang berkelanjutan. Tidak ada standar menu, artinya wajib susu itu enggak ada. Wajib daging, itu enggak ada," kata Dedek.
Dedek menyampaikan, pemenuhan karbohidrat pun bisa saja disajikan dalam menu yang bervariasi. Misal, anak-anak yang tidak makan nasi akan diganti pemenuhan karbohidratnya dengan menu lain, seperti kentang.
"Kami temui ada anak yang punya semacam phobia terhadap nasi, maka karbohidrat diganti kentang. Saudara kita di Papua, pemenuhan karbohidratnya dengan sagu. Jadi, disini tidak ada standar menu, sekali lagi yang ada adalah standar gizi, standar higienitas dan juga standar tata kelola limbah berkelanjutan," jelas Dedek.
Susu Tetap Ada dalam Sepekan
Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyebut susu akan tetap disajikan dalam menu MBG, namun hanya 1-2 kali sepekan.
"Untuk masalah susu itu direncanakan karena memang hari ini belum ada, seminggu, dua sampai tiga kali jadi memang tidak tiap hari, jadi ditargetkan seminggu kira-kira dua sampai tiga kali ada susunya," kata Agus.
Selain itu, Agus memastikan menu MBG yang disajikan kepada peserta didik sudah memenuhi standarisasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sehingga, kata dia kebersihan dan nilai gizi menu MBG dapat dipertanggungjawabkan.
"Kan tetap harus ada monitoring ya dilakukan juga oleh pihak sekolah, pihak-pihak yang lain. Tapi, setiap program dari pemerintah pasti ada monitoringnya, jadi tidak usah khawatir, ini pasti nanti akan terjamin," ujar Agus.