Siswa Tak Bisa Makan Nasi, Menu Makan Bergizi Gratis Bakal Diganti Kentang
Terungkap sejumlah peserta didik didapati tak bisa makan nasi karena berbagai alasan termasuk alergi.
Program makan bergizi gratis (MBG) di berbagai sekolah resmi dimulai pada Senin (6/1). Termasuk di sekolah-sekolah Jakarta, namun sejumlah peserta didik didapati tak bisa makan nasi karena berbagai alasan termasuk alergi.
Kondisi ini salah satunya ditemui di pelaksanaan MBG di SD Barunawati 2 dan SMPN 61 Palmerah, Jakarta Barat yang dikunjungi Pejabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi. Meski begitu, jumlah anak yang tidak bisa makan nasi diklaim tak banyak.
Menurut Teguh, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah tengah menunggu data dari pihak sekolah terkait jumlah anak yang tak bisa makan nasi. Sehingga, dalam pelaksanaan MBG berikutnya menu untuk anak terkait bakal diganti dengan kentang.
“Data itu (anak tidak bisa makan nasi) berasal dari sekolah, nanti ada di masing-masing SPPG, dan dokternya ada juga,” kata Teguh di SMPN 16 Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1).
Anggaran Seporsi di Bawah Rp10 Ribu
Kepala SPPG Palmerah, Yudha Permana mengatakan, menu MBG bakal disesuaikan oleh pihaknya merujuk data anak yang tidak makan nasi dari sekolah terkait.
“Dari sekolah kita meminta data adakah alergi atau misalnya tidak makan nasi, nanti kemudian pemberian setelahnya kita ganti dengan kentang gitu,” kata Yudha.
Lebih lanjut, ia menjelaskan menu MBG yang disajikan SPPG Palmerah telah sesuai dengan angka kebutuhan gizi masing-masing kategori umur. Anggarannya pun dipastikan di bawah Rp10.000.
“Gizi persajian terkait yang pertama tadi TK-SD, kelas 1-3 itu angkanya 380-400, dan SD kelas 4-6 dan SMP 550,” tutupnya.